Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok, untuk mendapatkannya pun Kamu bisa mengontrak atau membeli rumah lewat jalur Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
Memutuskan untuk menyewa atau membeli rumah pastinya bukan perkara gampang. Kamu perlu memahami soal kelebihan dan kekurangan dari dua pilihan tersebut.
Menurut Heintje Mogi, Mortgage & Secured Loan Business Head CIMB Niaga Heintje, mengontrak rumah atau mengambil KPR tergantung pada aspek keuangan dan tujuannya.
“Misalnya sesorang menempati rumah itu untuk sementara waktu saja atau tetap (waktu lama),” ungkap Mogi, Jumat (17/9/2021).
Dia melanjutkan, mengambil KPR membuat pengeluarannya sebagai barang milik pribadi, termasuk menjadi barang yang sifatnya investasi jangka panjang.
Namun, memang terdapat persyaratan-persyaratan tertentu untuk dapat mengambil KPR. Termasuk hitungan penghasilan perbulan dan pertahunnya, hal-hal itulah yang bikin orang-orang lebih memilih sewa atau kontrak ketimbang beli rumah lewat KPR karena merasa penghasilannya belum cukup.
Atau bisa jadi mereka belum sanggup mengatur pengeluarannya untuk menempatkan barang investasi melalui pembelian rumah dengan KPR.
Sedangkan kontrak rumah, menurut Mogi sifatnya tidak menghasilkan barang investasi, murni hanya pengeluaran. Opsi kontrak rumah relevan bagi orang-orang yang mendiami suatu tempat untuk sementara karena statusnya yang bukan milik pribadi.
“Tapi, kalau sudah pasti menempati suatu kota, opsi beli rumah dengan KPR menjadi pilihan paling bagus,” lanjut dia.
Jadi, intinya beli rumah lewat KPR adalah langkah yang tepat sebagai aset jangka panjang. Tetapi, semua pilihan kembali kepada pribadi masing-masing.
Secara terpisah, Panangian Simanungkalit seorang Pengamat properti dan Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) menyebutkan, mengambil KPR perlu memperhatikan benar-benar besaran suku bunganya, sedangkan mengontrak rumah tentu biayanya lebih terjangkau.
“Harga rumah di Indonesia sebenarnya tidak bersahabat dengan daya beli setiap generasi. Belum lagi kalau KPR suku bunganya yang tinggi,” ujarnya, Kamis (16/09/2021).
Menurut Panangian, dari segi biaya mengontrak rumah lebih terjangkau dan nilai investasi tinggi. Jika diterapkan dengan benar maka taksiran keuntungannya bisa berkali-kali lipat.
Namun, jika seseorang tidak memiliki pemahaman soal investasi dan mengatur pengeluaran, tentu tidak menghasilkan karena uang tidak dapat beputar.
“Kalau begitu sama saja sebenarnya, tidak beda jauh. Ujungya ya lebih baik beli rumah,” lanjut dia.
Dia menerangkan, mengontrak rumah merupakan langkah awal untuk menabung dan mencapai tujuan lebih besar, yaitu membeli rumah.
“Jadi bukan berarti kontrak selamanya, tapi tujuan utama membeli rumah,” pungkasnya.
Disadur dari kompas.com