Akhir-akhir ini kota yang memiliki sebutan Kota Hujan alias Bogor ini tercatat menjadi wilayah terfavorit bagi para pencari hunian. Salah satu penyebabnya adalah karena secara teknis, sesuai dengan perencanaan tata dan ruang yang dibuat, Bogor dan daerah selatan Jakarta lain memiliki lingkungan yang lebih asri.
“Kalau secara umum, dulu memang Bogor direncanakan secara tata kota sebagai kawasan penyangga Jakarta. Daerah selatan Jakarta itu menjadi penyangga untuk resapan air,” ungkap Anton Sitorus selaku Director, Head of Research & Consultancy Savills, Selasa (30/11/2021).
Anton menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan jika masyarakat tertarik untuk memiliki hunian di Bogor.
1. Preferensi
Menurut blio, pastinya setiap orang punya preferensinya sendiri-sendiri, baik dalam soal harga maupun lokasi. Sehingga, hal yang pertama kali harus diperhatikan adalah mengenai preferensi yang dimiliki dalam memilih tempat tinggal.
“Sesuaikan dengan preferensi yang dimiliki terkait lokasi atau budget. Kalau dia punya uangnya Rp 100 juta, tentu cari rumahnya yang dengan harga segitu,” ungkap Anton.
2. Track record pengembang
Selanjutnya adalah terkait dengan pihak pengembang atau developer rumah yang hendak dibeli.
“Apakakah pengembangnya ini punya reputasi yang bagus atau kalau membuat proyek, apakah selalu tepat waktu dalam penyelesaiannya dan kualitas bangunannya. Bisa juga dilihat testimoni dari pembeli seperti apa,” imbuh Anton.
Pembeli harus pandai-pandai dalam mencari informasi apalagi saat ini akses untuk mendapatkan informasi sudah jauh lebih mudah.
3. Legalitas
Selain kedua hal tersebut, penting juga agar pembeli untuk memeriksa faktor-faktor dari pengembang agar dapat terhindar dari masalah di masa yang akan datang.
Faktor-faktor legalitas di antaranya seperti perizinan proyek atau admnistrasi rumah, calon pembeli bisa menanyakan hal itu kepada pihak marketing. Calon pembeli rumah haruslah sadar atas informasi-informasi tersebut.
“Sebenarnya gampang, kalau calon pembeli mau sedikit berusaha, dia bisa dapat semua informasi itu,” tandas Anton.
Disadur dari kompas.com