Punya rumah sendiri udah jadi impian banyak orang, apalagi buat keluarga muda. Tapi, selain harga rumah yang mahal, ada juga yang namanya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang mesti dipikirin. BPHTB ini pajak yang kena waktu seseorang dapetin hak atas tanah atau bangunan.
Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Pendapatan Bapenda Jakarta, Morris Danny, BPHTB ini penting banget dalam transaksi properti, terutama pas beli atau jual tanah dan bangunan. Jadi, kalau ada yang beli atau jual tanah/bangunan, BPHTB ini dihitung dari nilai transaksinya.
Pemprov DKI Jakarta sendiri udah bikin kebijakan buat bantu masyarakat yang pengen punya rumah pertama dengan cara bebaskan BPHTB. Proses pengajuannya juga gampang, tinggal online di ebphtb.jakarta.go.id. Kamu cuma perlu siapin dokumen-dokumen kayak surat pernyataan dan sertifikat tanah, apalagi kalau perolehannya lewat program nasional pemerintah.
BPHTB ini emang jadi alat penting buat atur transaksi properti. Pajak ini nggak cuma buat pendapatan pemerintah daerah, tapi juga buat meratakan pembangunan, ngontrol pasar properti, dan ngatur sektor properti di Jakarta.
Kebijakan pembebasan BPHTB ini diatur dalam Peraturan Gubernur Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 23 Tahun 2023. Ada beberapa poin penting nih:
1. Pembebasan BPHTB ini khusus buat orang pribadi yang jadi wajib pajak. Tujuannya biar semua orang punya kesempatan buat dapetin hak atas tanah dan bangunan.
2. Besaran pembebasan BPHTB yang dikasih tuh 100% buat Perolehan Hak Pertama Kali. Jadi, buat transaksi pertama punya properti, kamu nggak perlu bayar BPHTB lagi.
3. Kebijakan ini berlaku buat rumah tapak dengan Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP) sampai Rp2 miliar.
Perolehan Hak Pertama Kali ini bisa dari jual beli, hibah, wasiat, atau warisan. Ada juga hak baru yang didapat karena kelanjutan pelepasan hak atau program nasional pendaftaran tanah.
Kalau ada lebih dari satu orang yang dapet pembebasan BPHTB, ada syaratnya, kayak nyebutin identitas semua penerima hak dalam permohonan.
Menurut Morris Danny, kebijakan ini tuh langkah positif banget buat mendukung pertumbuhan properti dan bikin orang lebih gampang punya properti sendiri.
Selain itu, ini juga sesuai sama komitmen pemerintah buat memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat dan dorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Disadur dari tribunnews.com