Tim dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) balik lagi nih dengan program pengabdian buat masyarakat.
Kali ini, mereka fokus di Kampung Cokrokusuman, Jetis, Yogyakarta. Timnya dipimpin sama Dra. Zuchrotus Salamah, M.Si., bareng dua dosen lain, Drs. Hadi Sasongko, M.Si., dan Arief Abdillah Nurusman, M.Si.
Nggak cuma dosen, ada juga mahasiswa yang ikut bantu, kayak Anggun Lintang Permata Putri, Andini Ika Saputri, dan Vetin Yumita Saroh.
Salamah bilang, pelatihan ini sengaja nyasar warga Kampung Cokrokusuman biar bisa lebih jago ngelola sampah rumah tangga.
Program ini udah dimulai dari 10 November 2023. Intinya, mereka ngajarin warga bikin ecobrick alias botol plastik yang diisi penuh sama sampah non-organik. Sebelum pelatihan, tim ini sempet survei dulu, dan hasilnya, 89,5% warga udah mulai pilah-pilah sampah sesuai jenisnya. Pelatihan ini diharapin bisa bikin mereka makin pro dalam ngelola sampah rumah tangga.
Hasilnya? Warga bisa bikin kreasi ecobrick yang nanti dipake buat media permainan edukasi di PAUD Cokro Ceria. Jadi, nggak cuma ngurangin sampah, tapi juga bikin belajar anak-anak PAUD lebih seru dan menarik.
Selain ngajarin bikin ecobrick, pelatihan ini juga nge-boost kesadaran warga soal pentingnya ngelola sampah dengan cara kreatif. Jadi, sampah nggak cuma numpuk, tapi bisa disulap jadi barang yang lebih bermanfaat.
Program ini juga nyambung sama kondisi darurat sampah di Jogja sejak ditutupnya TPA Piyungan pada Juli 2023 lalu. Dengan pelatihan kayak gini, tim UAD berharap masyarakat Cokrokusuman makin sadar dan peduli buat ngelola sampah di wilayahnya masing-masing.
Keren banget kan? Dari ecobrick, masalah sampah bisa pelan-pelan teratasi sambil ngasih manfaat lebih buat lingkungan sekitar. Salut!
Disadur dari news.uad.ac.id