Musim kemarau tahun ini diprediksi bakal lebih panjang dan kering dari biasanya. Buat ngadepin kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung gercep nyiapin 1.500 tangki air bersih buat disalurin ke daerah-daerah yang rawan kekeringan.
Fokus ke Daerah yang Langganan Kering
Kepala BPBD, Purwono, bilang distribusi air bakal diprioritaskan ke 12 kapanewon yang emang udah sering kena dampak kekeringan parah. Daerah-daerah itu antara lain Panggang, Purwosari, Paliyan, Saptosari, Tepus, Girisubo, Tanjungsari, Playen, Patuk, Semin, Ponjong, sama Rongkop.
Sementara empat kapanewon lain—Gedangsari, Ngawen, Nglipar, sama Karangmojo—masih aman, tapi tetep diawasin ketat.
Bupati Endah nggak tinggal diam. Beliau langsung pimpin Apel Siaga Kemarau dan ngasih warning soal tantangan krisis air sama potensi kebakaran lahan yang makin rawan gara-gara cuaca makin nggak jelas.
“Perubahan iklim yang semakin ekstrem menuntut kita untuk tidak lengah. Apel ini bukan sekadar formalitas, tapi bentuk nyata kesiapsiagaan bersama,” tegas Bupati Endah.
Beliau juga nyuruh semua dinas buat aktif mantau kondisi, ningkatin deteksi dini, dan ngebangun kerja sama lintas sektor. Masyarakat juga diajak ikut gerak, jangan cuma nungguin bantuan pemerintah.
Langkah Cepet Pemkab
Buat antisipasi makin parah, Pemkab langsung jalanin beberapa strategi. Dinas PU dan BPBD ditugasin buat nambah titik-titik resapan air supaya cadangan air tanah tetep aman. Air hujan juga dimanfaatin semaksimal mungkin, plus mata air lokal yang masih ada digenjot penggunaannya.
Buat pertanian, pembangunan jaringan irigasi dangkal, pompa, sampai irigasi tetes juga dipercepat. Pokoknya, petani harus tetap bisa nanem meski hujan nggak turun.
“Kami ingin para petani tetap bisa bercocok tanam meski tanpa hujan. Ketahanan pangan tidak boleh terganggu,” ucapnya.
Produksi padi juga dipantau ketat biar kemarau ini nggak bikin gagal panen. Soalnya kalau air bersih habis dan panen gagal, itu udah bencana dua kali lipat.
Waspada Kebakaran Lahan
Musim kering juga bikin potensi kebakaran lahan makin tinggi. Makanya, semua pihak diminta ekstra waspada. Jangan sampai ada aktivitas sembarangan yang bisa picu kebakaran.
“Keselamatan warga dan kelestarian lingkungan harus menjadi prioritas bersama,” tegasnya.
Tidak Ada Warga yang Dibiarkan Sendirian
BPBD udah siapin 1.500 tangki air, dan bakal didistribusikan ke seluruh wilayah yang butuh. Bupati Endah memastikan nggak akan ada satu pun warga yang bakal dibiarin ngadepin kemarau ekstrem ini sendirian.
“Semua harus siaga. Tapi yang paling penting, tidak boleh ada warga yang menghadapi kemarau ini sendirian,” tutup Bupati Endah penuh empati
Disadur dari jogjakarya.id