Menkeu Purbaya: Beli Rumah Sekarang Bisa Dorong Roda Perekonomian

Di tengah ekonomi yang mulai pulih, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bilang sekarang momen paling pas buat masyarakat yang pengin punya rumah sendiri. Menurutnya, semua orang pengin punya rumah, dan sekarang adalah timing yang tepat, begitu katanya.

Purbaya ngelihat tanda-tanda ekonomi Indonesia mulai bangkit. Daya beli masyarakat naik, duit di tangan makin longgar, dan sektor properti bisa jadi penggerak besar buat ekonomi nasional. Kalau program perumahan dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bisa jalan maksimal, pertumbuhan ekonomi RI diprediksi bisa tembus 5,6–5,7%.

Dia emang belum ngitung pasti seberapa besar kontribusi sektor perumahan, tapi Purbaya yakin efeknya bakal gede. Rumah itu bukan sekedar investasi, bukan juga cuma soal bangunan aja. Ada  semen, baja, furnitur, dan banyak industri lain yang bakal ikut hidup, ujarnya. Karena itu, Kemenkeu bakal kasih dukungan penuh buat program-program PKP.

Hal itu langsung disambut hangat sama Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara). Ia bilang dukungan dari Kemenkeu bikin langkah kementeriannya makin ringan. Menurutnya, Menkeu kerja cepat dan sangat membantu.

Tapi perjalanan buat wujudin target besar ini gak mulus-mulus amat. Program andalan pemerintah, “3 Juta Rumah”, ternyata gak masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) 2026. Meski begitu, Ara santai aja. Menurutnya itu bukan masalah, program akan tetap berjalan.

Dengan anggaran yang terbatas, Ara sadar target itu berat. Tapi kementeriannya gak mau nyerah. Mereka pakai berbagai skema kreatif kayak Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Indonesia dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus perumahan. Selain bangun rumah baru, program ini juga nyasar renovasi rumah tak layak huni. Menurutnya, kalau hanya mengandalkan APBN gak bakalan cukup. Harus kreatif dan kolaboratif.

Dari sisi makro, Purbaya juga optimis ekonomi RI makin sehat. Ia gak sepakat sama proyeksi Bank Dunia yang bilang ekonomi cuma tumbuh 4,8%. Pemerintah udah nyalurin Rp200 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) ke sistem keuangan buat jaga likuiditas, nurunin bunga, dan dorong kredit produktif, terutama buat sektor riil.

Hasilnya mulai keliatan. Konsumsi rumah tangga naik dari 74,8% ke 75,1% per September 2025 — tanda roda ekonomi makin kenceng. Ekonomi membaik, rakyat makin sejahtera, dan masa depan makin cerah, pungkas Purbaya.

Momentum ini, katanya, jadi titik balik penting — bukan cuma buat dorong pertumbuhan ekonomi, tapi juga bantu jutaan keluarga Indonesia punya rumah impian mereka.

Disadur dari validnews.id & detik.com

Bergabunglah dengan Diskusi

Compare listings

Membandingkan