Gunungkidul emang gak pernah kehabisan pantai cantik. Setiap kali lo pikir udah keliling semua, selalu aja muncul nama baru dari balik bukit karst yang sepi. Salah satunya — Pantai Srakung, si pendatang baru yang pelan-pelan mulai viral di kalangan pecinta pantai sunyi.
Lokasinya di Dusun Nujo, Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo. Srakung tersembunyi di antara tebing-tebing Pegunungan Seribu, kayak pantai pribadi yang cuma mau dibagi sama alam. Ukurannya kecil, tapi justru itu daya tariknya. Pasir putih diapit dua tebing tinggi, ombaknya memantul keras di dinding karang, menciptakan simfoni alam yang bikin merinding tenang.
Begitu motor diparkir di atas bukit, lautan biru langsung menyapa. Dari atas, Srakung tampak kayak teluk kecil yang memeluk samudra. Turun sekitar 150 meter lewat jalan tanah berbatu, lo bakal disambut pemandangan laut selatan yang bergradasi dari toska muda sampai biru tua. Saat sore, cahaya matahari jatuh di dinding tebing, bikin pantulan emas yang dramatis — spot favorit para pemburu senja.
Di sisi kiri pantai, biasanya ada para pemancing yang duduk di tebing, menunggu kailnya disambar ikan. Sementara di bawah, ombak pecah di karang kecil yang tersebar di sekitar pantai. Suasananya tenang banget, beda dari pantai-pantai populer seperti Wediombo atau Indrayanti.
Dari Sepi ke Viral
“Pantai Srakung ini sebenarnya sudah ada sejak lama, sebelum pandemi,” ujar Suroto. “Dulu yang datang hanya para pemancing. Baru tahun 2024 kami dari karang taruna mulai membenahi lokasi pantai agar lebih layak jadi tempat wisata,” imbuhnya.
Awal 2025, usaha itu mulai kelihatan hasilnya. Srakung makin sering muncul di media sosial, dan pengunjung datang silih berganti. Suroto bilang, sekarang belum ada tiket masuk, cuma biaya kebersihan seikhlasnya. Ada juga sewa tikar lima ribu, dan tenda empat sampai enam orang lima puluh ribu per malam.
Serunya lagi, Kampus UTDI ikut bantu lewat sumbangan tenda dan lampu panel surya, jadi area parkir dan camping ground sekarang terang kalau malam. Ke depan, mereka berencana bangun gazebo dan warung kecil biar pengunjung bisa lebih nyaman.
Pantai Srakung buka tiap hari — dari pagi sampai sore. Kalau lo mau camping, tinggal hubungi pengelola lewat Suroto (0823-2807-8422).
Beda dari destinasi mainstream, Srakung cocok buat yang nyari ketenangan. Gak ada musik keras, gak ada keramaian. Cuma suara ombak, angin laut, dan bukit hijau yang melingkari. Sederhana, sunyi, tapi bikin nagih. Pantai Srakung — tempat di mana waktu seolah melambat, dan lo bisa benar-benar ngerasain arti “escape.”
Disadur dari timesindonesia.co.id