Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sukses menuntaskan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2025 dengan hasil maksimal. Sebanyak 246 rumah warga di 44 kalurahan resmi rampung direhab oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP).
Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman DPUPRKP, Nurgiyanto, bilang kalau seluruh pembangunan RTLH selesai tepat waktu di akhir September 2025.
“Akhir September kemarin semua pembangunan sudah rampung. Sesuai target kami, sebelum akhir tahun penanganan harus sudah selesai,” ucap Nurgiyanto, Minggu (19/10/2025).
Program ini murni dibiayai APBD 2025 senilai Rp 4,9 miliar, dengan fokus utama memperbaiki bagian penting rumah seperti atap, dinding, dan lantai. Tiap unit RTLH dapat bantuan Rp 20 juta, khusus buat penguatan struktur bangunan. Sementara, urusan jamban dibiayai lewat program lain.
Walau hasilnya memuaskan, jumlah rumah yang diperbaiki tahun ini sedikit menurun dari tahun lalu yang mencapai 253 unit. Alasannya, ada tujuh rumah yang kini ditangani Dinas Sosial lewat program pengentasan kemiskinan ekstrem. MenurutNurgiyanto, targetnya sudah disesuaikan, agar tak ada yang tumpang tindih.
Kepala Dinas PUPR Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto, juga ngasih bocoran kalau proyek ini didukung swadaya warga.
“Setiap unit RTLH senilai Rp 20 juta dari APBD, ditambah swadaya masyarakat yang bervariasi. Contohnya di Tepus, nilainya mencapai Rp 20,7 juta untuk empat unit rumah berukuran 35–77 meter persegi,” terangnya.
Selain urusan rumah, PUPR juga kebut ngerjain proyek infrastruktur jalan dan irigasi. Salah satunya, ruas jalan Girisekar–Temanggung di Panggang yang sudah rampung sepanjang 228 meter dengan anggaran Rp 475 juta. Di lokasi lain, talud jalan Panggang–Temuireng juga kelar dibangun Agustus lalu, nilainya Rp 199 juta buat memperkuat struktur jalan biar gak gampang tergerus air.
Gak cuma itu, pembangunan Pendopo Kapanewon Playen juga lagi jalan dan udah nyentuh 20,67 persen progres dari kontrak total Rp 607 juta. Rehabilitasi ini meliputi musala dan area parkir, ditargetkan selesai 26 Desember 2025. Proyek ini termasuk paket strategis daerah dan didampingi langsung oleh Kejaksaan Negeri.
Untuk sektor irigasi, Gunungkidul dapet 35 titik proyek irigasi air tanah dari program Inpres Irigasi, masing-masing senilai Rp 1,8 miliar. Ada 20 titik sumur baru dan 15 titik rehabilitasi jaringan, dengan rencana tambahan 253 unit baru tahun depan.
Rakhmadian menutup dengan optimisme, tahun ini ditargetkan perbaikan 56 ruas jalan kabupaten. Fokusnya, memperkuat layanan dasar infrastruktur biar masyarakat makin nyaman.
Disadur dari gunungkidul.sorot.co