Banyak hal yang berubah sejak Covid-19 menyerang, termasuk aktivitas keseharian di rumah. Hampir semua kegiatan dituntut untuk jadi lebih bersih, lebih higienis. Desain rumah pun alangkah baiknya bisa mengakomodasi perubahan ini.
Bayangin aja, Kamu harus lebih rajin cuci tangan, begitu pulang sampai rumah harus bersih-bersih, mandi ganti baju. Sirkulasi udara dan cahaya dalam rumah pun harus dipastikan dalam keadaan baik
Kebiasaan-kebiasaan baru ini membutuhkan penyesuaian dalam urusan desain dan tata ruang rumah. Seorang pengajar Desain Berkelanjutan di Ryerson University di Toronto Lloyd Arter merangkum poin soal rancangan rumah yang lebih akomodatif perihal kebutuhan-kebutuhan baru ini.
Perubahan yang secara umum bisa bikin aktivitas di rumah lebih sehat, baik itu ketika masa pandemi atau pasca pandemi.
1. Bak cuci tangan di dekat akses masuk rumah
Pasanglah bak cuci tangan dekat pintu masuk supaya setiap orang yang masuk bisa langsung mencuci tangan. Ingat, kadang-kadang Kita punya akses pintu masuk beberapa titik, seperti pintu belakang atau dari garasi.
2. Vestibula alias ruang transit
Vestibula adalah ruang antara, desain rumah perlu untuk mempertimbangkan mengalokasikan ruang kecil yang tertutup sebagai tempat transit yang memisahkan area dalam dan luar rumah. Kayak yang ada di rumahnya si Sandy Sponge Bob gitu.
Jadi, Kamu tidak langsung menginjakkan kakimu di area bagian dalam rumah begitu Kamu masuk ke dalam bangunan. Nanti ada pintu lagi dari ruangan ini untuk menuju bagian dalam rumah.
Kamu bisa menempatkan rak sepatu dan lemari kecil di dalam vestibula ini sehingga Kamu bisa berganti pakaian sebelum masuk ke area dalam rumah. Lebih bagus lagi kalau ada kamar mandinya juga jadi Kamu bisa langsung byar..byur..byar..byurr, hehe.
3. Pentingnya memilih perabot atau barang-barang yang esensial
Ada adagium, “kamu tidak butuh rumah yang lebih besar, hanya barang-barang yang lebih sedikit.” Saat ini memilah barang-barang yang benar-benar esensial menjadi sangat penting. Ini membantu Kamu untuk mencapai keseharian yang lebih nyaman dan praktis, ga ribet. Menjaga kebersihan rumah jadi lebih gampang ditambah lagi Kamu juga bisa menghindari adanya sudut-sudut tidak terjangkau yang sulit dibersihkan.
Di sini, kesehatan adalah yang utama tetapi tidak harus mengorbankan gaya. Untuk sebagian orang, ruang dengan sedikit barang akan justru tampak lebih estetis. Ga cuman itu, bisa jadi membeli hanya barang yang esensial akan menghemat pengeluaran dan meminimalisasi jejak karbonmu.
4. Dapur tertutup lebih sehat
Desain dapur terbuka (open kitchen) memungkinkan orang untuk memanfaatkan dapur sebagai tempat untuk beragam keperluan. Buat masak, makan, kerja ataupun buat santai-santai. Dari sudut pandang higienitas, sebenarnya lebih sehat apabila urusan selain makan dilakukan di tempat yang terpisah dengan dapur.
Pasalnya, dapur adalah tempat menyimpan dan meracik segala jenis makanan, yang memiliki potensi untuk menyebarkan bakteri atau bisa berbahaya jika terpapar virus.
Maka dari itulah, mendingan desain dapur dibuat tertutup atau terpisah sekalian dengan area lain dan dimanfaatkan sebagai ruang yang khusus buat bikin lauk saja.
5. Krusialnya ventilasi udara dan cahaya
Sirkulasi adalah kunci. Kamu mesti memastikan rancangan sirkulasi udara dan cahaya ini mumpuni, proporsional, serta menggunakan prinsip ventilasi silang. Sebaiknya jendela pada kusen tidak dipasang “mati”, yang membuatnya tidak bisa dibuka-tutup. Kamu bisa lebih fleksibel dalam mengendalikan aliran udara di dalam rumah jika Kamu membuat jendela yang bisa dibuka.
Disadur dari klasika.kompas.id
-
Paket Lengkap Desain Rumah (Gambar Kerja, Gambar 3 Dimensi dan RAB)Rp75.000,00
-
Renovasi Rumah Harga Ramah Mulai 3,6 Juta Per Meter PersegiRp3.600.000,00
-
Bangun Rumah 2 Lantai Harga Ramah Mulai 3,6 Juta Per Meter PersegiRp3.600.000,00
-
Bangun Rumah 1 Lantai Harga Ramah Mulai 2,8 Juta Per Meter PersegiRp2.800.000,00