Selama ini bambu terkenal dengan manfaatnya sebagai furnitur rumah. Tetapi, asal Kamu tahu, bambu juga bisa digunakan sebagai penutup lantai yang indah lho
Tanaman bambu memang memiliki tekstur yang unik dibandingkan dengan pohon pada umumnya, tetapi lantai bambu dibuat sedemikian rupa sehingga sangat mirip dengan lantai kayu.
Batang bambu bisa dipanen berulang kali setiap 5 atau 6 tahun, berbeda dengan pohon yang butuh minimal 20 tahun untuk matang. Itulah mengapa bambu lebih eco friendly ketimbang material kayu.
Keunggulan utama dari pemakaian lantai bambu salah satunya adalah lantai bambu mampu memberikan tampilan yang khas pada sebuah rumah terutama hunian yang mengusung konsep tradisional.
Untuk merawat lantai bambu pun juga mudah, tak perlu repot-repot. Untuk menghilangkan puing-puing partikel kecil, Kamu cukup menyapunya atau menggunakan penyedot debu secara teratur. Kamu juga bisa sesekali mengepelnya dengan pembersih khusus kayu dan bambu atau pembersih lantai non-alkali.
Bambu juga sedikit lebih tahan terhadap kerusakan air jika dibandingkan dengan kayu keras. Selain itu, bambu sedikit juga lebih keras serta memberikan ketahanan yang lebih baik terhadap goresan.
Kendati demikian, Kamu juga tetap harus melindungi lantai bambu dari genangan air. Pasalnya, bambu merupakan bahan organik sehingga apabila tergenang air dalam waktu yang culup lama bambu dapat terkena jamur.
Sebaiknya Kamu juga menggunakan tirai atau tirai di ruangan yang terpapar sinar matahari langsung. Pasalnya, apabila terlalu banyak terkena sinar matahari langsung, maka bambu juga dapat berubah warna.
Seiring berjalannya waktu, lantai bambu dapat berubah warna, tergores, atau rusak. Tapi tenang saja, permukaan lantai bambu bisa dipoles ulang dengan mengampelasnya, kemudian mengoleskan kembali sealing coat.
Disadur dari kompas.com