Mewujudkan Konsep Smart Living Secara Penuh

Belakangan ini konsep hunian cerdas atau smart living mulai nge-tren,di samping konsep green living dan sustainable living tentunya.

Sejumlah developer di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung sudah mulai menerapkan konsep smart living ini. Tak terkecuali di kawasan penyangga seperti Bekasi dan Tangerang yang juga turut mengikutinya.

Simpelnya, konsep smart living ini adalah cara pandang atau pola pikir yang dilandasi oleh kepraktisan dan efisien, sembari menjunjung tinggi kenyamanan. Hal ini selaras dengan makin padatnya aktivitas masyarakat yang menuntut untuk serba cepat dan praktis.

Pemerintah pun juga berada di barisan depan yang mendorong konsep hidup sehat tersebut, dalam hal ini diwakilkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Tak tanggung-tanggung, dalam visium 2030 Kementerian PUPR memasang target 100 persen smart living; 100% pelayanan air minum dan sanitasi, serta 0 ha kawasan kumuh

Untuk merealisasikannya, Kementerian PUPR mendorong kolaborasi dan koordinasi yang baik nan tulus dari semua stakeholder kunci, termasuk di dalamnya asosiasi profesi. 

“Selain penyehatan lingkungan permukiman dan perumahan, keilmuan teknik lingkungan juga terkait dengan penanganan pencemaran udara, pengendalian dampak lingkungan, kesehatan masyarakat, serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Untuk itu, kehadiran dan keaktifan para ahli teknik lingkungan sangat diharapkan dan ditunggu aksinya untuk mewujudkan hunian cerdas Smart Living ,” ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) Tahun 2022, Minggu (4/9/2022).

Saat ini Kementerian PUPR lagi gencar-gencarnya membangun infrastruktur air minum, air limbah, dan persampahan. Meski cakupan layanan air minum sudah sampai sekitar 91%, tetapi cakupan layanan air minum aman melalui perpipaan masih sekitar 20%.

Sedangkan  pada sektor air limbah, penanganan air limbah domestik dan industri juga memerlukan perhatian yang sangat serius. Sementara pada sekotr persampahan, pelayanan sudah sampai sekitar 80% tetapi mengalami banyak tantangan pada penanganan sumber sampah dan tempat pembuangan akhir.

“Untuk itu, Kementerian PUPR sangat mengharapkan inovasi dan unjuk nyata dari seluruh ahli teknik penyehatan dan lingkungan Indonesia untuk bersama-sama memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur air minum dan sanitasi baik di perkotaan maupun perdesaan, termasuk didalamnya kawasan-kawasan strategis prioritas nasional,” ungkap Basuki.

Basuki berharap IATPI sanggup menjalankan perannya sebagai bagian dari agent of change pelayanan air minum dan sanitasi kota di Indonesia. Selain itu, IATPI juga diharapkan bisa menjadi partner pemerintah dalam memecahkan masalah terkait kegiatan pembangunan kota-kota di Indonesia yang berwawasan smart, green, dan for all groups of community.

“Kementerian PUPR berkomitmen untuk bekerjasama dengan asosiasi profesi, termasuk IATPI untuk dapat terciptanya ahli-ahli teknik lingkungan yang kompeten, professional, dan berstandar dunia (world class) dalam mengisi kebutuhan tenaga ahli konstruksi mulai dari tingkat daerah hingga nasional,” pungkas Basuki.

Disadur dari infopublik.id

Bergabunglah dengan Diskusi

Compare listings

Membandingkan