Pabrik Gula Madukismo atau PG Madukismo adalah pabrik gula legendaris yang udah berdiri sejak 1955. Lokasinya ada di Desa Padokan, Bantul, Yogyakarta. Tebu yang digiling di sini nggak cuma dari Jogja, tapi juga dari beberapa daerah di Jawa Tengah. Sampai sekarang, pabrik ini masih beroperasi dan punya banyak fakta menarik. Yuk, cek!
1. Sejarah Pabrik Gula Madukismo
Awalnya, pabrik ini bernama Pabrik Gula Padokan, tapi sempat hancur pas masa penjajahan Belanda. Akibatnya, banyak warga yang hidupnya bergantung pada pabrik ini jadi kehilangan mata pencaharian. Akhirnya, Sri Sultan Hamengku Buwono IX membangun ulang pabrik ini di lokasi yang sama, dan jadilah Pabrik Gula Madukismo yang kita kenal sekarang.
2. Satu-satunya Pabrik Gula & Spiritus di Jogja
Dulu, di Jogja ada 17 pabrik gula yang tersebar di Bantul, Sleman, dan Kulon Progo. Tapi sekarang, cuma PG Madukismo yang masih beroperasi. Selain bikin gula, pabrik ini juga produksi spiritus/alkohol, makanya jadi satu-satunya pabrik gula dan spiritus di Yogyakarta.
3. Pernah Nyumbang Besi buat Jembatan Sungai Kwai, Thailand
Siapa sangka, besi-besi bekas dari mesin produksi di Madukismo dipakai buat bangun Jembatan Sungai Kwai di Thailand. Jembatan ini punya sejarah penting karena jadi penghubung Thailand dan Burma (Myanmar) pas Perang Dunia II. Bahkan, jembatan ini pernah masuk film Hollywood “The Bridge on the River Kwai”, yang menang 7 Piala Oscar tahun 1957. Sekarang, jembatan ini jadi destinasi wisata sejarah.
4. Jadi Destinasi Agrowisata
Nggak cuma produksi gula, PG Madukismo juga jadi tempat wisata edukasi sejak 1993. Di sini, pengunjung bisa belajar proses pembuatan gula & spiritus, sampai naik kereta lori buat keliling pabrik. Tempat ini cocok banget buat yang mau nambah wawasan sambil seru-seruan.
5. Tradisi Cembengan & Manten Tebu
Sebelum mulai musim giling, ada tradisi Cembengan, yaitu ritual doa supaya produksi gula lancar. Awalnya ini acara sakral, tapi lama-lama berubah jadi pesta rakyat yang seru buat warga sekitar.
Salah satu bagian unik dari Cembengan adalah “Manten Tebu”, yaitu prosesi menikahkan dua batang tebu sebelum masuk penggilingan. Tebu jantan dikasih nama Kyai Sukro, dan tebu betina namanya Nyai Manis. Filosofinya? Supaya tanaman tebu nanti subur dan hasilnya melimpah.
Itu dia 5 fakta menarik tentang Pabrik Gula Madukismo. Siapa sangka, pabrik gula ini nggak cuma sekadar tempat produksi, tapi juga punya sejarah panjang dan tradisi unik yang masih dijaga sampai sekarang!
Disadur dari kompas.com