Dalam mengaudit penggunaan energi dalam rumah, seorang Profesional akan memperkirakan penggunaan energi dalam rumah serta proyeksi penghematan yang perlu dilakukan. Ini penting biar penggunaan energi dalam rumah lebih hemat, kan jadi lebih irit to.
Kamu pun juga bisa begitu, bisa mengaudit mandiri sesuai dengan tipe rumah kamu. Memang mungkin bagi Kamu-kamu yang bukan profesional ya pastilah ga sepenuhnya kayak para profesional, tapi walaupun cuma audit dikit-dikit kan buat Kamu tetep ada manfaatnya ke depannya nanti.
Jangan berpikir Kamu ga bisa menghemat energi dalam rumah lantaran rumahnya baru dibangun. Jaman sekarang teknologi hemat energi sudah berkembang, jadi memungkinkan untuk diterapkan di rumah Kamu. Oh ya, hasil inspeksimu nanti dapat memberikan Kamu pilihan prioritas terbaik pemanfaatan energi di dalam rumah.
Menemukan Kebocoran
Hal paling pertama yang harus Kamu kerjain adalah mendeteksi kebocoran, dicek sana-sini ada yang bocor ga. Dengan menutup kebocoran udara Kamu bisa menyimpan potensi energi sampai 10-20 persen per tahunnya.
Cek bagian dalam rumah dulu seperti lantai, dinding, langit-langit. Baru setelah itu bagian luar seperti jendela, pintu, pipa air. Kamu harus memasang dan mendempul lubang yang ada pada keran dan pipa air, kabel, dan outlet listrik.
Selanjutnya cari retakan pada pondasi, mortar, dinding dan kebocoran pada sekitaran jendela dan pintu. Kemudian bisa disegel dengan bahan yang sesuai.
Penutupan tersebut fungsinya sebagai pencegahan biar ke depannya kerusakannya tidak makin parah. Bisa juga diganti dengan yang baru bila Kamu pengen yang lebih baik.
Pengecekan Insulasi
Pada beberapa kasu, bisa saja panas rumah Kamu keluar dari langit-langit atau bahkan dari dinding rumah Kamu. Hal ini bisa terjadi lantaran tingkat insulasi rumah yang kurang dari minimum.
Ketika rumah didirikan, besar kemungkinan kontraktor memasang jumlah sekat sesuai dengan rekomendasi. Kendati demikian, tingkat insulasi mungkin tidak memadai, terlebih lagi jika tipe rumah Kamu sudah kuno dan tua. Insulasi sangat penting supaya rumah tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas, sehingga bisa menghemat penggunaan energi.
Tidak hanya itu, apabila palka penutup loteng Anda terletak di atas ruang yang dikondisikan. Kamu harus melihat sekat antara loteng tersebut biar tetap tertutup rapat. Tapi jangan lupa, pastikan saluran pipa, bukaan pipa, serta cerobong asap telah disegel.
Alangkah baiknya jika Kamu menutup semua celah dan dempul menggunakan penutup permanen. Tetapi, harus dipastikan Kamu menggunakan penutup yang tidak mudah terbakar.
Inspeksi Pemanas Dan Pendingin Ruangan
Peralatan pemanas dan pendingin harus dicek secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikannya. Kalau Kamu punya pemanas udara, cek filter dan ganti sesuai dengan kebutuhan. Khusus untuk peralatan ini, Kamu bisa mengubahnya sekitar 1 atau 2 bulan sekali, tergantung tinggi rendahnya tingkat pemakaian.
Pertimbangkan untuk membeli unit pemanas atau pendingin yang baru yang lebih hemat energi tentunya jika punya Kamu sudah berusia lebih dari 15 tahun. Eits, jangan lupa untuk memeriksa kotoran yang terdapat di saluran udara pada unit peralatan pemanas atau pendingin. Segera bersihkan kotoran yang menempel supaya peralatan lebih efisien dalam bekerja.
Lampu Atau Pencahayaan
Konsumsi energi terbesar pada tagihan listrik adalah pencahayaan alias lampu. Karena itu, pilihlah lampu yang hemat energi. Kamu bisa pakai lampu LED (Light Emitting Diodes) atau CFL (Compact Fluorescent).
Saat Kamu membeli lampu, utamakan tingkat cahaya yang dapat dihasilkan serta sesuaikan dengan kebutuhan di rumah. Jangan lupa untuk mengecek label dan cara pemakaian lampu untuk menyesuaikan dengan kemampuan listrik di rumah.
Disadur dari rumah.com