Sebagai orang dewasa, beli rumah pertama adalah sebuah keputusan penting yang harus dilakukan. Pada prinsipnya, kriteria rumah idamanmu harus Kamu sesuaikan dengan kantong celanamu alias budget yang Kamu punya.
Karena belum punya pengalaman atau baru pertama kali beli rumah, banyak yang belum tahu soal hal-hal apa aja yang harus diperhatikan sebelum membeli rumah. Tidak jarang, pihak pengembang (developer) atau bank menggunakan akal bulusnya untuk bermain licik, main trik gitu.
Adhitya Mulya, penulis buku “Sabtu Bersama Bapak” men-share pengalamannya dalam membeli rumah lewat channel Youtube miliknya @adhityamulya.
“Beli rumah itu adalah pekerjaan termahal, terlama, dan terberat bagi kebanyakan orang. Saking berat, saking lama, saking besarnya, kebanyakan orang hanya melakukannya sekali seumur hidup,” ungkap Adhitya dikutip pada Selasa (19/1/2021).
Sang penulis ini menjelaskan tiga jebakan ketika membeli rumah pertama kali dalam unggahan YouTubenya dengan judul “3 Jebakan Saat Membeli Rumah Pertama” yang diunggah pada Sabtu (16/1/2021) kemarin.
Berikut adalah 3 jebakan yang harus Anda waspadai ketika akan membeli rumah pertama:
1. Developer Membatasi Ketika Berhutang
Hati-hati kalau developer bilang Kamu cuma bisa ambil kredit pemilikan rumah (KPR) di satu bank tertentu. Kita patut curiga, soalnya bisa jadi developer ini bermasalah sehingga bank-bank yang bagus tidak mau diajak kerja sama dengan developer ini.
Kalau si developer tetep ngotot, tinggalin aja. Kamu mendingan cari developer lain atau Kamu bisa juga cari sendiri. Kemudian jangan lupa untuk memastikan Kamu memilih bank sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.
“Yang berhutang itu kita, bukan si developer. Jadi kita berhak menentukan bank mana yang kita ingin hutangkan,” ungkap Adhitya.
2. Bank Membatasi Waktu Berhutang
Ga cuma developer, Kamu juga patut curiga kalau bank penyedia KPR cuma ngasih satu opsi atau beberapa opsi terbatas buat kredit.
“Katakanlah kita mampu untuk membayar KPR selama 10 tahun tapi opsinya dibatasi gitu. KPR yang tersedia hanya 25 tahun. Itu enggak mungkin, kalau misalkan kita opsinya dibatasi seperti itu, mendingan kita pindah,” terang pria bermata empat ini, maksudnya berkacamata hehe.
Pada hakikatnya makin lama makin mahal, makin lama berhutang maka bunganya akan semakin besar. Opsi terbaik adalah pilih waktu tersingkat untuk melunasi KPR ini sesuai dengan kemampuan Kamu.
3. Rayuan Gombal Bank
Dengan dalih uangnya bisa dipakau buat kebutuhan lain yang tidak primer, misalnya jalan-jalan, bank akan merayu Kamu untuk memilih KPR dengan jangka waktu lebih lama.
Dia akan menyarankan Kamu untuk mengambil hutang dengan sesedikit mungkin dan sependek mungkin agar tidak dibebani dengan bunga tinggi.
“Kan kebutuhan primer orang sandang, pangan, papan. Bukan sandang, pangan, jalan-jalan. Papan [rumah] inilah yang lebih mahal makanya kita harus hutang,” jelas Adhitya.
Disadur dari bisnis.com