Wahai sobatqu yang budiman, jika Kamu seorang profesional, misalnya arsitek, developer, kontraktor atau konsultan pastinya Kamu punya dasar penilaian, punya alasan untuk memilih suatu produk dalam proyek bangunan.
Nah, tentunya pengetahuan teknologi bahan bangunan harus selalu diupdate dong biar tidak keliru dalam mengambil keputusan, salah-salah bisa rugi bandar bro.
Teknologi semakin berkembang dari masa ke masa, tidak terkecuali di bidang properti. Salah satunya adalah Beton Ringan Aerasi (Autoclaved Aerated Concrete) atau biasa dikenal dengan sebutan bata ringan.
Apa sih bata ringan itu ? Biar lebih jelasnya, cekidot skuy!
Bata ringan ini sudah dikembangkan sejak hampir 100 tahun lalu guys, tepatnya tahun 1923 di Swedia sebagai alternatif material bangunan biar tidak terjadi penggundulan hutan, biar lebih bersahabat dengan alam gitu.
Bata ringan ini mulai banyak digunakan dalam industri konstruksi di berbagai penjuru dunia sejak tahun 1980-an, seperti namanya, bata ringan ini bobotnya ringan tapi kuat sehingga bisa mengurangi biaya struktur bangunan.
Sebenarnya, penggunaan bahan-bahan alam seperti pasir kuarsa dan kapur dalam teknologi produksi sudah dikenal sejak akhir abad ke-19, sekitar tahun 1800-an.
Dengan kemunculan penambahan sistem tekanan uap air pada perawatannya (steam curing) pada awal abad ke-20, proses produksinya semakin meningkat. Ini adalah titik awal terciptanya suatu material bahan bangunan baru, yaitu bata ringan.
Kekuatan material ini didapat dari proses perawatan dengan menggunakan tekanan uap air pada mesin autoclave. Selain ringan dan kuat, ternyata bata ringan juga memiliki kemampuan insulasi yang baik lho.
Keseluruhan proses dan substansi yang dihasilkan, memberikan karakteristik mekanik dan fisik Beton Ringan Aerasi atau AAC Block yang luar biasa.Proses pengembangan menghasilkan pori-pori yang amat banyak sekali, tak terhitung jumlahnya.
Bata ringan digunakan sebagai pengganti bata merah konvensional yang biasa dipakai buat bikin rumah. Jika dibandingkan, ada beberapa kelebihan bata ringan yang bisa diperoleh, di antaranya :
• Bebas lumut, jamur, ngengat, dan tidak mudah keropos, karena bahan dasarnya yang terbuat dari semen, bukan seperti bata merah konvensional yang terbuat dari tanah liat.
• Bersifat sangat baik menahan api, dan tahan terhadap kondisi cuaca yang ekstrim.
• Memiliki dimensi yang lebih besar dari bata merah konvensional, sehingga lebih hemat dan waktu penyelesaian pun juga lebih cepat.
• Dinding yang terbuat dari Bata ringan juga lebih kedap suara, sehingga bagi Anda yang tinggal di daerah perkotaan dapat meminimalisir kebisingan.
Bata ringan powerblock bersifar sebagai insulator suhu, sehingga menjadi pilihan yang tepat untuk pembangunan dengan tuntutan spesifik terhadap insulasi temperature maupun suara, seperti pada rumah genset, rumah walet, laboratorium, sarana olahraga, dan lain sebagainya.
-
Paket Lengkap Desain Rumah (Gambar Kerja, Gambar 3 Dimensi dan RAB)Rp75.000,00
-
Renovasi Rumah Harga Ramah Mulai 3,6 Juta Per Meter PersegiRp3.600.000,00
-
Bangun Rumah 2 Lantai Harga Ramah Mulai 3,6 Juta Per Meter PersegiRp3.600.000,00
-
Bangun Rumah 1 Lantai Harga Ramah Mulai 2,8 Juta Per Meter PersegiRp2.800.000,00