Mengenal Lebih dekat dengan Kayu Mindi

Kayu solid memang populer untuk digunakan sebagai furniture rumah, kayu mindi salah satunya, alternatif dari kayu jati Belanda yang berbobot ringan ini sekilas tampak seperti kayu jati walaupun berbeda.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan 5 karakter utama kayu mindi berikut ini:

1. Kayu Mindi Berasal dari Daerah Tropis

Tanaman pohon mindi asalnya dari Amerika Utara. Tanaman ini bisa dibudidayakan di Indonesia karena karakternya memang cocok untuk daerah tropis.

Kalau mau, Kamu bisa lho menanamnya di alam terbuka atau hutan belantara. Nanti warna kayunya bakal dipengaruhi oleh lingkungan tanamannya, semakin dalam ke hutan maka warna kayunya semakin gelap, makin eksotis gitu ya hehe.

2. Tekstur Permukaannya Halus

Sekilas memang mirip dengan kayu jati, tetapi tekstur permukaannya yang cenderung halus lebih mirip dengan kayu oak. Ini disebabkan bulir kayunya yang tersusun rekat sehingga tidak ada sisa-sisa gumpalan yang kasar pada kayu.

Karena itulah kayu solid ini sangat berguna untuk pelapis kayu olahan atau pembuatan veneer kayu. Ditambah lagi karena tidak perlu pengamplasan yang lama maka proses pengolahannya pun jadi lebih mudah.

3. Bobotnya Ringan Tetapi Kokoh

Beda dengan kayu solid pada umumnya, kayu ini bobotnya jauh lebih ringan sehingga pengolahannya mudah. Ya, tapi ketahanan kayu ini memang masuk dalam golongan II-III, yakni setara dengan sungkai, meranti merah dan kayu mahoni.

Nah, kalau soal rayap, tenang saja aman kok. Kamu gak usah khawatir karena kayu ini termasuk resisten terhadap jamur dan serangga. Walaupun memang gak ada salahnya juga kan melapisi furniture dengan finishing anti rayap.

4. Ideal untuk Bahan Pembuatan Furnitur

Kayu ini populer sebagai bahan furniture kayu lantaran teksturnya yang halus dan coraknya yang menawan. Apalagi bobotnya ringan, kan jadi gak butuh banyak orang buat mengolahnya.

Dimensi kayu mindi yang stabil dan tidak mudah memudar membuat kreasi furniture kayu mindi makin banyak. Karena itulah pengrajin bisa dengan mudah memotongnya menjadi bentuk yang diinginkan. Biasanya kayu diolah menjadi kursi, meja, lemari dan bahkan jadi pelapis lantai juga lho.

5. Tidak Cocok untuk Bahan Konstruksi

Sayangnya, kayu ini berisiko mengalami pemuaian dan keretakan apabila berada pada lingkungan yang kering atau panas jadi tidak cocok untuk konstruksi kerangka bangunan.

Kalau dipaksain nanti rumahnya bisa roboh gara-gara keretakan pada kayu, kan bisa bahaya. Jadi mending buat furniture atau buat pelapis desain lantai, pintu, atau kusen jendela.

Disadur dari 99.co

Bergabunglah dengan Diskusi

Compare listings

Membandingkan