Gara-gara MotoGP, Harga Tanah di Sekitar Lombok Naik 10 Kali Lipat

Pagelaran MotoGP 2022 yang digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), membawa berkah pada harga tanah di kawasan sekitar.

Menurut Market in Minutes Savills Research, dengan popularitas Mandalika yang meningkat sebagai “The next Bali” didukung ajang MotoGP, tak sedikit developer melihat kondisi ini sebagai target potensial untuk proyek mereka selanjutnya.

“Hal ini memicu lebih banyak transaksi yang mengakibatkan nilai tanah di sekitar Kawasan Mandalika meningkat secara eksponensinal belum lama ini,” ungkap Anton Sitorus, Head of Research & Consultancy Savills Indonesia, Senin (13/3/2022).

Harga tanah di area permukiman Kuta, Lombok, pada tahap awal pembangunan oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) berkisar antara Rp 50.000-Rp 100.000 per meter persegi atau Rp 5 juta-Rp 10 juta per 100 meter persegi.

Namun, setelah diumumkannya gelaran MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, nilai tanah di area yang sama melonjak hingga sepuluh kali lipat menjadi Rp 500.000-RP 1 juta per meter persegi atau Rp 50 juta-Rp 100 juta per 100 meter persegi.

Sedangkan harga tanah yang lokasinya berdekatan dengan Zona Ekonomi Khusus (KEK) bisa mencapai Rp 250 juta-Rp 500 juta per 100 meter persegi.

Selain itu, harga lahan pengembangan pada bidang komersial yang berlokasi di jalan utama atau berdekatan dengan tempat wisata juga meningkat hingga Rp 1 miliar per 100 meter persegi atau Rp 10 juta per meter persegi.

Bahkan, daerah tetangga seperti Kota Mataram dan Senggigi pun juga turut merasakannya. Tidak hanya nilai tanah, biaya tukang juga diketahui turut meningkat dari Rp 80.000 per orang per hari menjadi Rp 150.000 per orang per hari.

Di sisi lain pemerintah terus menyiapkan lebih banyak akomodasi untuk pengunjung mendekati ajang MotoGP tahun ini. Karena di Mandalika belum ada banyak hotel berbintang sebelum gelaran MotoGP 2022, maka akomodasi yang dibangun didominasi oleh homestay lokal atau private villa.

Berdasarkan data terbaru, mulanya hanya terdapat 12 proyek hotel yang direncanakan dibangun dalam jarak 10 kilometer dari sirkuit.

Sebanyak 7 hotel bintang tiga telah selesai dibangun dan mulai beroperasi pada tahun 2017 lalu. Tetapi saat ini, banyak developer mulai mengembangkan hotel di sekitar kawasan.

ITDC sendiri juga telah mengumumkan 4 hotel baru sedang dalam proses pembangunan, yang termasuk Hotel Marriot, Golden Tulip Hotel, Paramount Resort dan Residences, dan Royal Tulip Hotel.

Hingga saat ini pemerintah sudah menyediakan 25.000 kamar untuk pengunjung yang terdiri dari hotel, homestay, vila hingga glamping.

Sebagai alternatif, Kementerian Pariwisata memiliki rencana untuk menambah 25.000 kamar dengan memanfaatkan gedung apartemen subsidi untuk mengakomodasi 100.000 penonton MotoGP yang ditargetkan.

Ditambah lagi dipersiapkan pula kurang lebih 700 kapal dari Pelayaran Nasional Indonesia yang akan menyediakan 3.500 kamar per kapal bagi penonton.

Disadur dari kompas.com

Bergabunglah dengan Diskusi

Compare listings

Membandingkan