Sekarang ini rumah inden tuh jenis perumahan yang cukup diminati. Jadi, Kamu bisa pesan rumah sebelum dibangun, pre-order gitu. Meski belom selesai dibangun, Kamu tak usah khawatir, tenang aja, karena izinnya udah lengkap kok.
Menurut Ruswandi, Developer Dept. Head PT Gaya Properti Sarana, perkembangan rumah inden dari tahun-ke tahun cukup pesat lantaran beberapa pengembang tuh modalnya terbatas buat bikin perumahan. Jadi, ini jadi solusi buat mereka biar bisa bangun rumah berdasarkan permintaan konsumen. Tapi, tentunya ada plus-minusnya juga nih!
“Dengan adanya rumah inden, developer bisa memasarkannya terlebih dahulu sekaligus tes pasar seberapa banyak yang tertarik dengan perumahan yang ditawarkan,” kata Ruswandi kepada Tim 99.co Indonesia, Rabu (10/3/2021).
Nah, jika Kamu tertarik untuk beli rumah inden, alangkah baiknya Kamu memahami apa saja kelebihan dan kekurangan dari rumah jenis ini. Untuk lebih jelasnya, cek ulasan berikut ini!
Kelebihan Rumah Inden
1. Bisa Request Material & Denah
Pertama, Kamu bisa milih material dan desain yang Kamu pengen, jadi rumahnya bisa disesuaikan dengan seleramu. Tapi Kamu mesti bayar langsung kalau mau pilih material yang Kamu mau. Jadi, mesti siapin duitnya aja.
“Saat ini, request material hanya untuk metode pembayaran cash saja dan belum bisa dilakukan untuk pembayaran dengan metode KPR standar,” ungkap Ruswandi.
2. Pembangunan Dapat Dipantau
Kamu bisa ngecek langsung ke lokasi buat ngelihat progresnya sehingga proses pembangunan rumah bisa Kamu pantau.
“Konsumen bisa turut mengawasi pembangunannya dari awal hingga rumah jadi,” ucap Ruswandi.
Hal ini tentunya bakal bikin Kamu lebih yakin dan bisa ngitung berapa lama lagi waktu yang dibutuhkan untuk rumah siap dihuni.
3. Kondisi Rumah Baru
Beda dengan rumah ready stock atau sudah jadi yang bisa jadi rumah itu bakal kosong dalam waktu yang lama soalnya nunggu pembeli. Rumah inden itu berarti kondisi bangunan rumahnya masih baru dan tidak kosong dalam waktu yang lama.
“Konsumen bisa menempati rumah dalam kondisi terbaru karena tidak pernah kosong dalam jangka waktu yang lama,” tambah Ruswandi.
4. Aman & Terpercaya
Meski belum dibangun, Kamu tidak perlu cemas soal proses pembangunannya. Soalnya, pencairan rumah inden dari developer kepada developer dilakukan per progres pembangunan dan diawasi sama pihak bank. Jadi, santai aja.
“Jadi jangan khawatir jika tidak akan dibangun, karena pihak bank juga akan mengawasi progres pembangunannya,” papar Ruswandi.
5. Harga yang Lebih Murah
Rumah inden cenderung lebih murah ketimbang rumah ready stock. Soalnya, developer bisa memproyeksikan pengeluaran tidak seperti rumah yang sudah jadi.
“Harga yang ditawarkan rumah inden lebih murah karena developer bisa memproyeksikan pengeluaran pembangunan ke depannya,” terangnya.
Selain itu, developer rumah ready stock pun juga harus ngeluarin modal terlebih dahulu.
“Dibandingkan dengan rumah ready stock, developer harus mengeluarkan modal besar terlebih dahulu,” ungkap pria yang sudah menekuni bidang properti sejak tahun 2014 ini.
Kekurangan Rumah Inden
1. Tak Bisa Langsung Ditempati
Rumah inden ini kan masih dalam proses pembangunan, jadi gak bisa langsung ditempati. Harus nungguin rumahnya jadi dulu baru bisa masukin barang-barang dan mulai tinggal. Ini memang jadi salah satu kekurangannya, ya. Jadi, Kamu mesti sabar dan pantengin progres pembangunannya.
2. Biaya Tambahan
Seperti yang disebutin di atas, rumah inden gak bisa langsung ditempati, otomatis Kamu harus tinggal ditempat lain. Semisal Kamu ngontrak, otomatis Kamu harus ngeluarin duit lagi buat ngontrak sampai rumah barumu siap ditempati.
Di sisi lain, Kamu juga harus mulai nyetor cicilan rumah yang tentunya hal ini butuh perhatian sebelum hendak memutuskan membeli rumah inden.
3. Fasilitas Perumahan Dibangun di Akhir
Sejumlah developer perumahan inden biasanya tidak langsung membangun fasilitasnya secara lengkap. Soalnya mereka lebih fokus pada pembangunan rumah konsumen terlebih dahulu.
“Dengan alasan agar konsumen bisa segera menghuni rumahnya, fasilitas, kerapian akses jalan, biasanya di akhir,” papar Ruswandi.
Selain itu, pembangunan fasilitas juga dilakukan belakangan untuk menghindari jalan rusak lagi akibat masih adanya pembangunan rumah yang mana truk-truk besar masih sering bolak-balik.
4. Pilihan Bank yang Terbatas
Yang terakhir, opsi bank KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang terbatas. Soalnya, cuma bank yang sudah jalin kerja sama aja yang bisa dipilih buat KPR rumah inden.
“Rumah inden biasanya hanya bisa pengajuan dengan bank-bank tertentu saja yang sudah bekerja sama,” pungkasnya.
Disadur dari berita99.co