Untuk urusan penelitian, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berhasil menduduki peringkat pertama se-Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) di Indonesia. Sedangkan untuk PTS se-Indonesia, UAD Jogja menduduki urutan kedua dan berada di ranking 37 untuk perguruan tinggi di Indonesia.
Ranking itu dirilis oleh Scimago Institutions Rankings (SIR) pada 2023 untuk universitas atau perguruan tinggi dan lembaga penelitian di seluruh dunia. Indikator dalam perankingan itu antara lain societal impact (20 persen), innovation (30 persen), dan research (50 persen).
Gak cuma itu saja, setiap indikatornya didukung oleh beberapa aspek penilaian, seperti inbound links dan web size untuk kategori societal impact, innovation knowledge dan patents untuk indikator innovation, dan high quality publication dan international collaboration untuk indikator research.
Tentunya hasil ini bikin UAD makin mencolok eksistensinya sebagai salah satu universitas yang punya track record penelitian dan publikasi terbaik di Indonesia.
Menurut Kepala Bidang Publikasi Ilmiah di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAD Prof. Dr. Rully Charitas Indra Prahmana, S.Si., M.Pd., beberapa dosen UAD mengalami peningkatan dalam setahun belakangan ini.
“Tentunya dalam hal mempublikasikan artikel hasil penelitian mereka di High-Impact Journal, yang mana sebagian besar masuk kategori Q1 di Scimago Journal Rank” katanya dikutip dari laman UAD, Senin (8/5/2023).
Terus, ada juga peningkatan jumlah Kekayaan Intelektual dosen-dosen UAD yang berupa Paten, Desain Industri, dan Paten Sederhana.
“Hal ini memiliki komposisi yang juga besar di dalam pemeringkatan SIR kategori inovasi yakni 30 persen,” terangnya.
LPPM UAD punya Bidang Riset dan Inovasi (BRIn) dan Bidang Publikasi Ilmiah (BPI), yang selalu menggelar workshop dan pendampingan dalam pembuatan proposal penelitian. Tentu ini bakal mendorong animo para peneliti untuk bekerja giat memperoleh dana hibah yang luar biasa.
Langkah selanjutnya, pihaknya akan memusatkan perhatiannya pada penguatan kompetensi literasi publikasi para dosen agar dapat mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal-jurnal yang mempunyai reputasi tinggi, melalui kerja sama atau kolaborasi dengan beberapa peneliti luar negeri.
“Hal ini didukung oleh LPPM, melalui BRIn dalam bentuk skim penelitian kerja sama luar negeri,” ujar Prof. Rully.
Untuk itulah ia berharap di masa depan, UAD sanggup menyumbangkan pengaruh dan kontribusi yang berdampak, sehingga dapat meningkatkan peringkat UAD di level perguruan tinggi dengan target masuk 10 besar nasional.
Disadur dari kompas.com