Sejarah Berdirinya STIKes Akbidyo Jogja

Yayasan Bhakti Sosial Yogyakarta tuh yayasan umum yang dibentuk sama pensiunan dinas sosial di Yogyakarta. Yayasan ini termaktub dalam Akte Notaris Umar Syamhudi SH No.49 Tahun 1984 dan Akte Notaris Mohamamaad Yusuf Anwar SH No. 01 Tahun 2005 yang terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI tanggal 25 September 2006 No.C-HT.01.09-390 yang tertuang dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.59 tanggal 26 Juli 2011 halaman 1715. Yayasan ini punya misi buat ngadain kegiatan pendidikan dan pelayanan kesehatan.

Berdasarkan misi itu, tahun 2005, Yayasan Bhakti Sosial membangun Akademi Kebidanan Yogyakarta dengan nomor SK Menteri Pendidikan Nasional RI No.68/D/O/2005. Tahun 2010, akademi ini ngajuin akreditasi ke BAN-PT dan dapet predikat “A” dengan SK BAN PT No.012/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/VIII/2010.

Lalu, di tahun 2015 minta akreditasi ulang ke BAN-PTdan dapet predikat “B” dengan SK No: 166/SK/BAN-PT/Akred/PT/IV/2015. Dan pada tanggal 14 Agustus 2015, Menristek RI menetapkan Akademi Kebidanan Yogyakarta dengan No.492.a/M/Kp/VIII/2015 tentang Klasifikasi dan Pemeringkatan Perguruan Tinggi dan menyebutkan bahwa Akademi Kebidanan Yogyakarta masuk pada urutan ke-87.

Meningkatnya minat masyarakat terhadap program pembelajaran yang digelar oleh akademi ini menjadi salah satu indikator keberhasilan akademi ini. Pertumbuhan positif ini jadi kekuatan buat pengembangan strategi sesuai Renstra Akademi Kebidanan Yogyakarta.

Akademi ini pun menambahkan prodi DIV MIK dan S1 Farmasi untuk mengembangkan institusi menjadi Sekolah Tinggi pada tahun 2016. Pada waktu itu, analisis soal kebutuhan tenaga kesehatan mempelihatkan adanya peluang dan tantangan dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan yang berkualitas di berbagai daerah di Tanah Air.

Di satu sisi, kondisi eksternal sejak tahun 2015, juga terjadi penurunan animo masyrakat terhadap prodi DIII Kebidanan. Surplus bidan dari sejumlah institusi pendidikan bidan dan tidak meratanya penyebaran tenaga bidan juga turut menjadi masalah. 

Data Sipenmaru ngasih gambaran adanya penurunan rata-rata 100 orang per-tahun. Alhasil, biar institusi bisa tetap survive, pengelola pun mulai ngerjain Risk Manajemen. Rapat Senat Akademi Akademi  Kebidanan Yogyakarta pada Selasa tanggal 18 November 2014 mendapati tentang usulan perubahan bentuk dari Akademi Kebidanan menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, dengan tetap mempertahankan program studi DIII Kebidanan (yang lama), dan menambah 2 prodi baru yaitu DIV Manajemen Informasi Kesehatan dan S1 Farmasi.

Usulan ini pun di-Acc sama Yayasan melalui SK No.011/KPTS/YBS/II/2014 tentang pembentukan tim penyusun usulan perubahan bentuk Akademi Kebidanan Yogyakarta jadi STIKes Akbidyo.

Terus, Menristekdikti nerbitin SK No. 444/KPT/I/2017 yang ubah bentuk Akademi Kebidanan Yogyakarta jadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Akbidyo, ditambah program studi DIV Manajemen Informasi Kesehatan dan S1 Farmasi.

Disadur dari akbidyo.ac.id

Bergabunglah dengan Diskusi

Compare listings

Membandingkan