Ketua Satgas Perumahan Presiden Terpilih 2024-2025, Hashim S. Djojohadikusumo, ngejelasin soal rencana program 3 juta rumah buat era Prabowo. Dari jumlah itu, 2 juta rumah bakal dibangun di pedesaan, sementara 1 juta apartemen di perkotaan.
Menariknya, buat pembangunan di desa, perusahaan besar alias konglomerat gak boleh ikut campur. Itu bakal jadi urusannya UMKM, koperasi, dan BUMDes.
“Kita akan membangun setiap tahun 2 juta unit rumah di pedesaan. Konstruksinya dipercayakan kepada UMKM Koperasi dan BUMDes. Perusahaan kontraktor konglomerat dilarang untuk masuk ke bidang ini!” kata Hashim, dalam acara APEC BAC Indonesia: Optimisme dan Peluang Dunia Usaha dalam Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran di Hutan Kota by Plataran, GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).
Target 2 juta rumah ini per tahun ya, khusus buat pedesaan. Jadi, UMKM, Koperasi, dan BUMDes bakal jadi penggerak utamanya. Hashim juga bilang program ini bakal bantu nambahin jumlah kelas menengah baru di Indonesia.
Pemerintah bilang, kelas menengah kita berkurang sekitar 9 juta orang. Prabowo-Gibran pengen ngembangin dan gedein lagi kelas menengah ini lewat UMKM dan BUMDes. Targetnya ya 2 juta rumah tiap tahun di desa, lanjut Hashim.
Selain rumah di desa, pemerintah juga bakal bangun 1 juta apartemen di kota tiap tahunnya. Pembangunannya bakal kerjasama sama pemerintah daerah. Contohnya, di Jakarta, mereka bisa gandeng PD Pasar Jaya buat bantu program ini. Soal lahan, pemerintah bakal fokus pake tanah negara biar prosesnya cepet.
Menurut Hashim, salah satu masalah besar di perumahan kan soal tanah. Kalau mau cepet, kita harus cari tanah negara. Tanah negara bakal diprioritaskan buat perumahan rakyat.
Hashim juga bilang, pedagang pasar bakal dapet akses tinggal di lantai 1-3 tiap hunian yang dibangun PD Pasar Jaya. Fasilitasnya gak main-main, ada air bersih, listrik, AC, sampai internet!
Mungkin bakal ada 193 tower di Jakarta. Kalau tiap tower bisa nampung 1.000 unit apartemen, berarti kita bisa sediakan hunian buat 153.000 keluarga, kata Hashim.
Program ini juga bagian dari komitmen Prabowo buat bersihin area kumuh di kota. Targetnya, dalam 10 tahun ada 30 juta unit hunian, baik rumah maupun apartemen, yang bisa diselesaikan.
“Menurut BTN, saat ini di samping itu ada 27 juta rumah tidak layak huni, RTLH. Saya baru tahu pak, saya baru tau itu RTLH ini banyak jargon-jargon banyak yang saya harus tampung ya. Dan ternyata berarti ada 37 juta rumah atau apartemen yang kita harus bangun. Jadi itu adalah tantangan dan itu adalah target pak Prabowo. Dia ingin membangun, selama dia menjadi presiden, insyaAllah bisa dua periode,” pungkas Hashim.
Disadur dari detik.com