Diskon PPN 100% Bisa Bikin Penjualan Apartemen Naik Gak Ya?

Pemerintah memperpanjang insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) 100% sampai akhir 2024. Sebelumnya, kebijakan ini cuma berlaku sampai Juni 2024. Lanjutan program ini diharapkan bisa bikin penjualan properti, baik rumah tapak maupun hunian vertikal, makin meningkat. PPN DTP 100% ini juga diharapkan bisa ngedorong penjualan kondominium.

Menurut data dari Kementerian Keuangan, sepanjang 2024, ada sekitar 22.000 unit hunian yang laku dengan insentif PPN DTP. Insentif ini emang lebih berasa dampaknya di sektor rumah tapak dibanding apartemen atau kondominium.

Dilansir dari laporan Knight Frank bertajuk “Jakarta Property Highlight 1H24”, saat ini ada stok sekitar 23.000 unit kondominium yang siap dihuni, tapi cuma 13,8% dari stok itu yang pakai insentif PPN DTP kemarin.

Beberapa proyek kondominium yang memberlakukan PPN DTP dalam penjualannya bilang kalau penjualannya naik 3-4% dari semester sebelumnya. Meski nggak terlalu signifikan, ini cukup ngasih harapan buat pergerakan transaksi kondominium di awal 2024.

“Inovasi, baik dalam produk dan kebijakan sangat diperlukan untuk menjadi tuas pengungkit dalam memecah performa sektor kondominium yang relatif semu dalam beberapa tahun terakhir. Setelah masa perpanjangan insentif PPN, selanjutnya diharapkan perluasan segmen juga menjadi pertimbangan dalam insentif berikutnya untuk menggerakkan transaksi menjadi lebih agresif,” ucap Willson Kalip, Country Head Knight Frank Indonesia dalam keterangannya, dikutip Jumat (30/8/2024).

Pada semester I 2024, total pasokan kondominium ada 240.416 unit, dengan tambahan 810 unit baru dari 2 proyek. Penjualan semester I 2024 naik 0,6% dari semester lalu, dengan rata-rata penjualan 96,3%.

Rata-rata harga unit eksisting sekitar Rp 33,5 juta per meter persegi, naik 0,8% dibanding tahun lalu. Sedangkan rata-rata harga unit baru sekitar Rp 41,6 juta per meter persegi, naik 5,2% dari semester lalu.

Berdasarkan segmen, penjualan terbesar ada di segmen middle dengan 57,4%, dan rata-rata harga sekitar Rp 21,7 juta per meter persegi. Jakarta sendiri masih bakal dapat stok kondominium baru sampai 2028, sekitar 14.528 unit, atau sekitar 6% dari pasokan yang ada sekarang.

Disadur dari detik.com

Bergabunglah dengan Diskusi

Compare listings

Membandingkan