Salah satu hunian yang juga diminati oleh masyarakat selain rumah tapak ialah hunian vertikal, yakni rumah susun (rusun) dan apartemen. Rusun dan apartemen biasanya didirikan di wilayah yang membutuhkan banyak tempat tinggal tetapi lahannya terbatas, seperti kota besar.
Tapi, pernah gak kepikiran apa sih bedanya rusun dengan apartemen ?
Bambang Ekajaya selaku Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) menyampaikan, sebenarnya tidak ada perbedaan pada keduanya, cuma soal istilah saja.
“Rusun lebih berkonotasi untuk rumah bertingkat subsidi atau murah, maka ada istilah rumah susun sederhana milik (rusunami) dan rumah susun sederhana sewa (rusunawa),” ungkap Bambang, Minggu (29/5/2022).
Sedangkan apartemen lebih mengarah pada hunian yang lebih mewah. Ini biasanya didirikan oleh pengembang swasta untuk dijual atau disewakan sebagai apartemen servis.
Sebenarnya, lanjut blio, developer swasta banyan mendirikan rusun, tetapi hanya sekedar memenuhi kewajiban mereka sesuai dengan apa yang tertuang dalam Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) proyek.
Ada juga developer yang mencoba untuk membangun rusun jual. Hanya saja untuk bisa mendapatkan subsidi developer tidak boleh mematok harga di atas batas maksimal yang ditentukan oleh pemerintah. Karena itulah, developer swasta menjadi lebih sulit untuk mendirikan rusun jual.
“Karena margin praktis tidak ada dan membangun rusun harus sekaligus, tidak bisa bertahap,” imbuh Bambang.
Lebih lanjut, dalam Undang-undang (UU) Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rusun dijelaskan, rusun adalah bangunan gedung bertingkat yang didirikan dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik secara horisontal maupun vertikal.
rusun merupakan satuan yang bisa dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, serta tanah bersama.
Rusun di Indonesia pun beragam jenisnya, yakni rusun umum untuk golongan masyarakat berpenghasilan rendah. Kemudian rusun khusus yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan khusus, seperti pondok pesantren, daerah perbatasan, korban bencana.
Ada pula rusun komersil atau apartemen yang didirikan untuk dijual ke konsumen. Jenis rusun ini menyasar masyarakat kelas menengah ke atas. Untuk mendapatkannya pun konsumen tidak mendapatkan kemudahan atau bantuan apapun dari pemerintah.
Dan yang terakhir adalah rusunawa, rusun ini diperuntukkan bagi masyarakat yang menghuninya secara sewa.
Disadur dari kompas.com