Memasuki bulan Juni 2022, diketahui kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) di tanah air melambat.
Erwin Haryono selaku Kepala Departemen Komunikasi BI menyampaikan, KPR dan KPA mengalami perlambatan hingga 7 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada bulan Juni dari yang sebelumnya 9,8 persen (yoy). Hal ini bisa terjadi terutama untuk pembiayaan perumahan tipe di atas 70 di Jawa Barat dan Banten.
“Sementara itu, kredit konstruksi terkontraksi sebesar 0,04 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tercatat tumbuh positif 0,9 persen (yoy) terutama disebabkan oleh bangunan jalan raya di Banten dan DKI Jakarta,” ungkap Erwin, Jumat (22/7/2022) seperti dilansir dari laman IDX.
Di sisi lain, kredit real estat malah mengalami pertumbuhan sebesar 9,8 persen (yoy), atau lebih tinggi ketimbang pertumbuhan bulan sebelumnya yang hanya sebesar 4,3 persen (yoy). Peningkatan ini dapat terwujud seiring terjadinya peningkatan penyaluran kredit pada real estat gedung perbelanjaan (mal dan plaza).
Suku bunga pinjaman dan simpanan pada bulan Juni 2022 juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Erwin menjelaskan.
“Pada Juni 2022, rata-rata tertimbang suku bunga kredit tercatat sebesar 8,94 persen. Angka ini turun 5 basis poin dibandingkan bulan sebelumnya yakni 8,99 persen,” imbuhnya.
Rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka juga tengah mengalami penurunan pada hampir seluruh jenis tenor. Tak terkecuali suku bunga simpanan berjangka yang juga mengalami penurunan.
Tercatat pada simpanan dengan tenor 3 bulan dan 6 bulan masing-masing mengalami penurunan dari di mana pada Mei 2022 berada di angka 2,98 persen dan 3,24 persen menjadi 2,97 persen dan 3,21 persen pada Juni 2022.
Kemudian pada simpanan berjangka dengan tenor 12 bulan, dan 24 bulan, juga mengalami penurunan dari angka 3,31 persen dan 3,86 persen pada bulan Mei 2022, turun menjadi 3,27 persen dan 3,50 persen pada Juni 2022.
Di sisi lain, tercatat suku bunga simpanan berjangka 1 bulan mengalami peningkatan menjadi sebesar 2,84 persen pada bulan laporan.
Disadur dari kompas.com