Tahun Ini Pemerintah Berikan Subsidi Bagi 200 Ribu Lebih Unit Rumah

Pada tahun anggaran 2022, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan subsidi kepada 222.586 unit rumah.

Subsidi ini merupakan upaya pemerintah dalam rangka  mengatasi kekurangan perumahan (backlog) dan mendorong masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk mempunyai tempat tinggal yang layak huni.

Kementerian menyediakan beberapa fasilitas kemudahan dan bantuan pembiayaan perumahan seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), dan Pembiayaan Tapera.

Anggaran yang dialokasikan oleh Kementerian PUPR pada tahun 2022 yaitu melalui FLPP sebesar Rp 23 triliun untuk 200.000 unit rumah dan BP2BT sebesar Rp 888,46 miliar untuk 22.586 unit rumah.

Basuki Hadimuljono selaku Menteri PUPR mengaku Kementerian PUPR mendorong masyarakat khususnya MBR untuk memiliki tempat tinggal yang layak.

“Pemerintah berkomitmen untuk memberikan hunian yang layak bagi MBR. Kami harap dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” ungkap Menteri Basuki dalam rilis resmi Kementerian PUPR.

Herry Trisaputra Zuna selaku Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan juga menyampaikan bahwa hingga 28 Juli 2022 kemarin, Kementerian PUPR telah menyalurkan KPR FLPP sebanyak 106.346 unit atau setara 53,2 persen. Sedangkan target BP2BT telah diserahkan kepada sebanyak 3.024 unit hunian atau 13,4 persen dari target.

“Dengan semangat dari para stakeholders untuk menyediakan rumah bagi masyarakat, kami sangat optimis target tersebut dapat tercapai,” ungkap Herry dalam Webinar Prospek Pembiayaan Properti Di Tengah Ancaman Krisis Global, Jumat (29/7/2022).

Pemberian subsidi kepada MBR ini juga sudah sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, di mana Pemerintah menargetkan peningkatan akses rumah layak huni dari 56,75 persen menjadi 70 persen atau setara 11 juta rumah tangga.

Disadur dari kompas.com

Bergabunglah dengan Diskusi

Compare listings

Membandingkan