Pas lagi nongkrong kumpul-kumpul, terus ngomongin soal desa. Nah, di situ pasti bakal muncul memori-memori soal kampung halaman rumah yang dulu.
Kalau ngomongin kota, yang bakalan muncul adalah memori-memori soal hingar-bingar keramaian kota yang padat di sepanjang jalan, pusat perbelanjaan seperti mall-mall, dan pusat rekreasi.
Lalu, muncul pertanyaan di dalam benak, kira-kira enakan tinggal di kota apa di desa yak, hmm?
Gimana menurut lo, mending tinggal di kota apa di desa?
Kalau di desa itu kan, gosip tuh cepet banget nyebarnya. Kalo lo punya cerita, baik atau buruk, diketahui satu orang aja, bisa-bisa sebentar lagi udah jadi bahan obrolan di seluruh kampung, sampe tetangga sebelah juga tau.
Beda lagi kalo di kota, apalagi kalo di komplek perumahan yang mayoritas penduduknya dari luar, biasanya cuma kenal sama tetangga sebelah. Satu RT aja pasti banyak yang gak kenal betul. Makanya, gosip gak gampang nyebar.
Setiap orang punya cara pandang sendiri terhadap apa yang mereka liat dan rasain. Termasuk sama tempat tinggal kita. Buat orang desa, mereka bilang tinggal di desa enak, kenapa? Karena di desa lebih santai, tenang, dan masyarakatnya baik dan ramah.
Beda ceritanya buat yang di kota, mereka bakal bilang kota lebih asyik, karena rame, banyak pusat belanja, dan lebih tenang dari gosip orang.
Sebenernya, semua itu relatif. Belum tentu yang mereka rasain bakal sama kayak yang kita rasain. Intinya, tinggal di mana aja enak, asal bisa nyambung sama orang sekitar dan bisa beradaptasi sama kondisi di lingkungan sekitar.
Disadur dari kompasiana.com