Mau Buka Usaha Homestay? Perhatikan Dulu 3 Hal Ini Sebelum Memulainya

Apakah Kamu punya ruang kosong di rumah? Ini bisa Kamu manfaatin buat ngedapetin pendapatan tambahan lho. Caranya pun macem-macem, salah satunya adalah Kamu jadiin sebagai homestay.

Nah, homestay ini bisa jadi bisnis populer khususnya buat para pemilik rumah yang punya ruang ekstra yang gak kepake. Dikutip dari Entrepreneur, pada tahun 2019 kemarin Airbnb punya sekitar 45.000 listing di India.

Buat konsepnya sendiri, homestay ini bisa dibilang punya konsep yang cukup sederhana. Kamu bisa menyewakan properti milikmu yang gak kepake buat jangka pendek kepada tamu yang berpergian ke daerahmu.

Kalau Kamu tertarik, berikut adalah beberapa tahapan yang perlu Kamu perhatiin yang dikutip dari Entrepreneur (06/01/20).

1. Daftarkan di platform online

Kamu bisa ngedaftarin homestay-mu dalam platform ternama baik yang lokal maupun internasional. Kamu juga bisa ngeposting lewat akun sosmedmu dan Google buat memperluas informasi.

Oh ya, Kamu harus menguplot identifikasi dan dokumen terkait homestay-mu. Biasa, platform-platform itu bakal membebankan komisi sebesar 3% – 6% buat setiap pemesanan.

Jadi, Sebelum mendaftar pastikan Kamu udah cari tahu soal izin, proses pendaftaran, dan persyaratan hukum terkait bisnis homestay di tempat tinggalmu. Hal ini karena setiap lokasi punya aturan atau ketentuannya masing-masing.

2. Bujet

Tentunya Kamu butuh dana buat membuka usaha homestay ini. Biaya ini bisa Kamu bagi buat sekali pakai, fasilitas opsional, tagihan, serta staf homestay. Bujet yang Kamu butuhin buat nyiapin homestay biasanya sekitar Rp 5,7 – 9,6 juta.

Buat perabotan, Kamu butuh seperti tempat tidur, kursi, meja, meja paket, sprei, gorden, handuk, peralatan makan, dan lain sebagainya.

Buat fasilitas opsional termasuk dengan AC, pendingin, pembersih udara dan lain sebagainya. Kalau untuk tagihan sendiri, Kamu perlu memikirkan dalam tagihan listrik dan internet.

3. Potensi cuan

Pendapatan hasil dari bisnis homestay ini biasanya bakal tergantung pada banyaknya ruang yang Kamu sewakan, fasilitas yang disediakan, serta lokasi homestay-nya.

Biasanya kalau sebuah kamar single bakal dibanderol sekitar Rp298 ribu. Ruang yang lebih besar seperti vila bakal dibanderol lebih tinggi lagi, tetapi pastinya bakal lebih sedikit dipesan ketimbang dengan kamar single.

Kemudian, jika homestay-mu dekat dengan tempat wisata dan punya akses mudah ke transportasi umum, Kamu bisa memasang harga yang lebih tinggi.

Sebagai angka rata-rata, buat pemesanan 15 hari dalam setiap bulannya untuk satu kamar, Kamu bisa ngedapetin sekitar Rp3,4 – 3,8 juta setelah menghapus biaya operasional dan komisi platform online.

Disadur dari bisnis.com

Bergabunglah dengan Diskusi

Compare listings

Membandingkan