Seiring dengan kemajuan zaman, muncul berbagai macam inovasi pengolahan limbah plastik mulai dari kerajinan tangan hingga bahan bangunan, seperti paving blok misalnya.
Di Indonesia sendiri inovasi pengelolaan limbah plastik untuk pembuatan paving blok tersebut sudah dilakukan oleh Dinas Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup (DPPLH) Kabupaten Kepulauan Merati, Provinsi Riau bersama Tenaga Harian Lepas (TPH).
Proses ini tepatnya dilaksanakan di TPA Desa Gogok Kecamatan Tebingtinggi Barat dengan melibatkan tiga model pemanfaatan limbah. Model pertama adalah limbah organik yang akan diubah menjadi pupuk yang nantinya akan digunakan oleh para petani dalam bercocok tanam.
Model kedua adalah pemanfaatan limbah botol plastik yang diolah menggunakan mesin press sehingga limbah tersebut akan tercetak padat dan siap dijual ke penampung.
Model Ketiga adalah jenis limbah plastik lain yang akan dicacah dengan bantuan mesin kemudian diolah kembali untuk dicetak menjadi paving blok siap pakai.
Pengelola membutuhkan proses pembakaran dengan menggunakan jerami padi dalam mengolah limbah plastik untuk paving blok. Sedangkan jerami padi tersebut didapatkan langsung dari petani setempat yang selama ini hanya menjadi limbah panen.
“Jadi multiplier effect dalam pemanfaatan ini. Baik secara lingkungan maupun ekonomi kelompok penggerak dan juga para petani,” ucap Juwita Ratna Sari, Plt Kepala DPPLH menjelaskan, dilansir dari Antara, Selasa (15/3/2022).
Terkait dengan hal ini, Muhammad Adil selaku Bupati Kepulauan Meranti mengapresiasi langkah yang telah ditempuh oleh DPPLH Kepulauan Meranti dan THL bersangkutan.
“Jika dikelola dengan benar, sampah itu dapat menjadi barang bernilai ekonomis,” ungkap Bupati Kepulauan Meranti.
Disadur dari kompas.com