Pasca MotoGP, Mandalika Bakalan Tetap Populer Gak Ya ?

Belakangan ini Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika atau The Mandalika menjadi populer. Maklum saja, setelah 20 tahun lebih, ajang balap motor MotoGP kembali digelar di Mandalika Street Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Sebelum MotoGP, wisata alam menjadi andalan Mandalika untuk menarik minat para pengunjung. Terang saja, Mandalika sendiri terletak di sepanjang garis pantai selatan Pulau Lombok.

Mandalika memiliki pantai-pantai yang terkenal di kalangan para peselancar karena ombak yang besar, air yang jernih, dan merupakan hidden gem alias lingkungan yang belum terjamah.

Tidak hanya laut dan perbukitan, Mandalika pun juga memiliki sejumlah goa seperti Goa Bangkang Prabu dan Goa Kotak yang bentuknya unik.

Mandalika memiliki lingkungan yang tenang dan pemandangan memukau, sehingga Mandalika mulai menjadi tujuan yoga bagi para pelancong. Bahkan, wilayah ini juga mulai sering disebut sebagai “The next Bali”.

Berdasarkan Market in Minutes Savills Research, wisatawan asing yang berkunjung ke Lombok pada tahun 2017 tembus 70.000 lebih, dan di tahun 2018 mencapai 83.000 lebih.

Memang sempat mengalami penurunan jumlah pengunjung pada tahun 2020 dan 2021, ya taulah kenapa bisa begitu. Tapi, kini Mandalika kembali didatangi oleh turis lokal maupun luar negeri untuk merasakan euforia MotoGP 2022.

Lantas, kalau MotoGP 2022 sudah selesai, Mandalika tetap bakal populer tidak ya ?

Merespon hal tersebut, Anton Sitorus selaku Head of Research Savills Indonesia menerangkan, kepopuleran Mandalika bergantung pada pemerintah dan pengembang dalam memanfaatkan momen MotoGP.

“Kalau menurut kami, momennya itu bisa tertolong dengan adanya penyelenggaraan MotoGP, tapi namanya momen dan kesempatan pada akhirnya tergantung kepada developer dan pemerintah,” ungkap Anton, Kamis (17/3/2022).

Oleh karena itu, saat ini memang Mandalika lagi ramai-ramainya, tetapi bukan berarti seusai pagelaran MotoGP Mandalika akan tetap ramai seperti sekarang.

Masih ada faktor-faktor yang harus dipertimbangkan, mengingat sebenarnya pengembangan Mandalika sudah dimulai sejak pertengahan tahun 2000-an dengan adanya ketertarikan investor asing.

Kesempatan ini bisa dimanfaatkan oleh semua pihak untuk terus mempertahankan pembangunan di Kawasan Mandalika, menurut Anton.

“Tidak perlu turis dari luar negeri, kalau misalnya ada program wisata menarik, paket pesawat dan liburan yang murah, mungkin wisatawan lokal dari kota-kota besar yang sudah haus liburan akan berbondong-bondong datang,” imbuh Anton.

Sebaliknya, jika momentum ini tidak dimanfaatkan dengan bijak, pertumbuhan Kawasan Mandalika akan tetap lambat dan berhenti di tengah jalan seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

Disadur dari kompas.com

Bergabunglah dengan Diskusi

Compare listings

Membandingkan