5 Kota Terdebest di Asia buat Investasi Properti Selain Jakarta

Semua orang pastinya tahu kalau properti adalah salah satu instrumen investasi jangka panjang yang menjanjikan keuntungan cukup besar. Nah, buat Kamu para investor yang pengen dapat cuan yang lebih gede lagi, mungkin saatnya untuk mulai merambah di kawasan Asia.

Namun, Kamu juga harus hati-hati dalam menentukan lokasi lantaran risiko kerugian selalu mengintai, cuan gede risikonya juga gede dong pastinya.

Invest Asia, sebuah situs konsultan properti telah merilis daftar 5 kota terbaik di Asia buat investasi properti. Kota-kota ini dipilih berdasarkan prospek apresiasi, demografi, hasil sewa, serta berbagai pilihan yang tersedia bagi para investor asing. Berikut daftarnya.

1. Bangkok

Salah satu kota yang paling diminati oleh turis asing adalah Bangkok. Bahkan jumlah turis yang mengunjungi Bangkok mengungguli Paris dan London selama pandemi Covid-19 ini. Tiap tahunnya rata-rata sampai 35 juta orang asing.

Namun, terjadi kenaikan harga kondominium dan volume transaksi di pusat kota Bangkok sejak kedatangan turis China melonjak. Dengan cepat Kota ini berubah menjadi tujuan utama Asia bagi pembeli properti asal China.

Karena itulah, pasar properti Bangkok merupakan pilihan yang paling likuid di Asia Tenggara lantaran banyaknya agen penjual dan arus pembeli asing yang besar.

 2. Kuala Lumpur

Salah satu kota di Asia Tenggara yang memiliki pasar properti paling terbuka adalah Kuala Lumpur. Sampai-sampai orang asing juga diizinkan mempunyai rumah dengan hak milik di Malaysia.

Dengan begitu Malaysia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang membolehkan warga asing dapat secara legal membeli tanah atas nama mereka sendiri.

Tak hanya itu, pemilik properti asing pun juga bisa memperoleh visa jangka panjang melalui program Malaysia My Second Home (MM2H). Ditambah harga properti di Kuala Lumpur yang juga lebih murah dari Bangkok bisa menjadi pertimbangan para investor asing yang ingin memiliki properti.

3. Manila

Manila merupakan salah satu kota terbesar di dunia yang mana terdapat lebih dari 25 juta jiwa yang hidup di wilayah metronya. Jumlah ini akan terus meningkat lantaran Manila diprediksi memiliki setidaknya akan memiliki 35 juta penduduk pada tahun 2050 mendatang.

Ledakan populasi yang sangat besar ini hampir pasti akan membuat harga properti yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Karena itu, membeli properti pada saat ini tentu akan menawarkan banyak keuntungan di masa depan.

Hanya saja dalam membeli properti di Manila masih minim pilihan bagi investor asing. Kamu dapat memiliki unit apartemen di Filipina sebagai non-lokal tetapi Kamu tidak diizinkan untuk membeli rumah atau tanah.

4. Phnom Penh

Urbanisasi yang kuat dan tingkat kelahiran yang pesat turut membuat ibukota Kamboja ini menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Diperkirakan kota yang saat ini dihuni oleh 2 juta penduduk akan berlipat ganda pada tahun 2030 mendatang.

Pertumbuhan populasi yang dibarengi dengan jumlah kelas menengah Kamboja turut mendorong permintaan properti yang lebih besar dalam jangka panjang. Distrik keuangan Phnom Penh pun juga punya lebih selusin bank global seperti Bank of China, ANZ, dan ICBC.

Selain itu juga AEON Group dari Jepang baru-baru ini mendirikan 2 mal besar di pinggiran kota di mana masing-masing mencapai tingkat hunian hingga 100 persen. Phnom Penh juga merupakan pusat wisata yang sedang berkembang.

Tercatat pada 2018 silam Bandara Internasional Phnom Penh mencapai lebih dari 5 juta kedatangan. Kendati demikian, properti mewah di Phnom Penh harganya masih di bawah 1.000 Dolar AS (Rp 14,9 juta) per meter persegi. Ini jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga properti Jakarta dan Hanoi, di mana harganya sudah menyentuh angka 4.000 Dolar AS (Rp 59,6 juta) per meter persegi.

Dengan semua nilai tambah ini, Kamu dan para investor asing lainnya harus mempertimbangkan Phnom Penh sebagai tujuan investasi properti yang paling berpotensi.

5. Seoul

Seoul menawarkan demografi yang solid dan undang-undang yang ramah terhadap pembeli ketimbang Jepang dan China. Seperti halnya dengan Kuala Lumpur, Seoul merupakan salah satu dari sedikit kota metropolitan di Asia yang mengizinkan orang asing untuk dapat memiliki tanah dan rumah dengan hak milik.

Properti di Korea Selatan didenominasi dalam mata uang Won Korea yang stabil secara historis, dan diperkirakan tak akan anjlok dalam jangka panjang. Dengan keamanan dan stabilitas di sektor properti, sudah saatnya Kamu memikirkan untuk membeli properti baru di Seoul.

Disadur dari kompas.com

Bergabunglah dengan Diskusi

Compare listings

Membandingkan