Cara Aman Nyicil Rumah Sambil Dibikin Jadi Kos-kosan

Pernah gak sih Kamu denger orang bilang, “Ajukan saja kredit pemilikan rumah (KPR), nanti rumahnya jadikan kos-kosan dan pendapatan sewa buat bayar cicilan KPR.” Kalau pernah, berarti Kamu gak sendirian

Bukan rahasia lagi kalau belakangan ini, omongan-omongan seperti itu tentu langsung dipatahkan dengan kalimat, “bisnis kos-kosan atau sewa properti tak semudah apa yang dikatakan pakar.”

Kalau ada orang bilang bisnis sewa rumah itu bisa ngedapetin “pendapatan pasif”, maka itu udah pasti salah. Bisnis sewa properti ini butuh kegiatan operasional yang bakal nguras duit dan waktu.

Namun, bukan berarti Kamu harus anti terhadap bisnis yang satu ini karena bisa jadi ini adalah bisnis yang cocok buat Kamu. Bercermin pada masa tua komedian legendaris Haji Bolot dan Mat Solar, mereka justru berhasil mengumpulkan pundi-pundi cuan dari bisnis kos-kosan.

Nah, buat Kamu yang tertarik ngambil KPR dan menyewakannya sebagai kos-kosan, maka Kamu harus tahu hal-hal berikut ini:

Ketahui kapan bisa balik modal

Pertama-tama, Kamu harus tahu modal yang dibutuhkan buat beli aset rumah berupa kos-kosan. Kalau Kamu bangun rumah kos-kosan ini dari nol, maka Kamu bisa masukin komponen biaya tanah yang Kamu beli dan ongkos bangun rumah tersebut.

Anggap saja modal awalnya adalah Rp 1 milyar, dan estimasi pendapatan kotor Kamu buat sewa satu kamar adalah Rp 1,5 juta per bulan. Kalau ada 5 kamar, berarti perbulannya bisa sampe Rp 7,5 juta. Buat tahu kapan bisa balik modal, tinggal hitung aja Rp 1 milyar dibagi Rp 7,5 juta, yaitu 133 bulan

Makin besar pendapatan makin cepat pula Kamu balik modal. Tapi ingat, perhitungan di atas itu cuma pendapatan kotor aja, bukan laba.

Hitung biaya per kamar

Tiap kamar yang Kamu sewain punya biaya operasionalnya sendiri, sebut aja ongkos listrik, air, internet, kebersihan, sampai keamanan. Tentu Kamu harus ngitung biaya-biaya itu secara teliti biar gak terjadi salah perhitungan.

Anggap saja biaya operasional per bulannya adalah Rp 600 ribu dan biaya sewanya Rp 1,5 juta, maka Kamu udah dapat laba bersih Rp 900 ribu.

Oh ya, Kamu juga bisa lho masukin kompponen gaji selaku pemilik kos dari biaya operasional, dengan begitu pendapatan bersih yang Kamu dapatkan bisa diputar lagi buat hal lainnya.

Waspadai biaya tahunan

Selain biaya operasional, ada lagi biaya lainnya yang harus Kamu setorkan tiap tahunnya, seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan asuransi properti jika ada.

Ini penting lho, Kamu harus nyiapin jauh-jauh hari. Bisa dengan ngambil dari laba bersih sekian persen tiap bulannya biar Kamu tetep punya dana cadangan buat pengeluaran tahunan ini.

Ekspansi tidak mudah

Ekspansi bisnis kos-kosan ini tentu gak gampang, soalnya kalau pengen nambah kamar kan harus renovasi atau sekalian beli kos-kosan baru, ini kan butuh duit gede.

Tapi memang ada cara lainnya, yaitu dengan buka usaha baru buat men-support pendapatan Kamu, seperti buka jasa laundry di sekitaran kos, buka warung, dan lain sebagainya.

Ingat, pengeluaran ketika mencicil akan bertambah

Kamu nyicil rumah sambil belanja buat kebutuhan perabotan seperti meja, kursi, peralatan elektronik, dan lain sebagainya. Bayangin aja berapa duit yang harus Kamu keluarin buat ngelakuin semua ini, kira-kira Kamu masih bisa nabung atau malah tekor jadinya

Bisnis kos-kosan memang butuh strategi yang tepat. Kapan Kamu beli properti, belanja perabotan, dan lain sebagainya tentu harus direncanakan matang-matang. Kamu bisa membeli perabotan jauh-jauh hari dengan mencicilnya satu demi satu. Atau Kamu juga bisa pakai perabotan lama yang tidak terpakai di rumah.

Ada risiko ketika menyewakan hunian

Jangan lupa, semua bisnis pasti ada resikonya, tak terkecuali bisnis kos-kosan ini.  Kita gak pernah tahu penyewa seperti apa yang datang. Bisa saja terjadi kerusakan kecil atau besar dari perabotan yang kita beli di tangan penyewa.

Oleh karena itu, Kamu bisa ngambil kebijakan uang deposit guna meminimalisir kerugian finansial yang bisa Kamu alami di masa depan.

Disadur dari cnbcindonesia.com

Bergabunglah dengan Diskusi

Compare listings

Membandingkan