Kamu mau memasang atap seng gelombang tapi bingung butuhnya berapa ? Tenang aja, cukup gunakan rumus tertentu dan Kamu sudah bisa mengetahui kebutuhan atap seng yang Kamu butuhkan.
Jadi Kamu gak perlu repot-repot manjat ke atas atap, mengukur bagian rumah secara manual. Cara konvensional seperti itu membuang waktu, belum lagi kalau kecelakaan, jadi berabe kan.
Baiklah, tak usah panjang lebar. Langsung saja simak caranya berikut ini:
Cara menghitung kebutuhan atap seng gelombang yang benar
Misal, Kamu ingin menggunakan atap seng gelombang dengan ukuran 80 cm x 180 cm untuk ukuran bangunan 10 m x 20 m, dengan kemiringan atap 10 derajat dan overstek 1 m, maka perhitungannya seperti ini:
- Luas atap: (Panjang x Lebar) / Cos (kemiringan atap)
- Luas atap: (10 + 1) x (20 + 1) / 0.984 = 234.75 m2
- Luas 1 lembar seng: 180 cm x 80 cm = 14.400 cm = 1.44 m2
- Kebutuhan seng gelombang: 234.75 / 1.44 = 163 lembar seng gelombang
Dari rumus tersebut diketahui lembar atap seng gelombang berukuran 80 cm x 180 cm yang dibutuhkan adalah 163 lembar. Kamu bisa menggunakan rumus yang serupa untuk kebutuhan rumahmu.
Biaya penggunaan atap seng gelombang
Jumlah kebutuhan atapnya sudah diketahui, sekarang tinggal ngomongin soal biayanya. Harga atap seng gelombang ukuran 80 cm x 180 cm sendiri berkisar di angka Rp 65 ribu. Maka, biaya yang dibutuhkan adalah Rp 65.000 x 163 = Rp 10.595.000.
Oh iya, harga tersebut bisa berubah-ubah lho, tergantung waktu, situasi dan kebijakan dari toko bangunan itu sendiri.
Kelebihan atap seng gelombang
Material seng gelombang memiliki beberapa kelebihan dibanding jenis atap lainnya. Kelebihan tersebut antara lain adalah:
1) Bobotnya ringan
2) Ramah lingkungan dan dapat didaur ulang
3) Kuat dan Kokoh
4) Pemasangan relatif mudah dan cepat
5) Anti korosi dan karat
6) Harga kompetitif ketimbang atap jenis lainnya
7) Mudah ditemukan
8) Varian warna bervariasi
Kekurangan atap seng gelombang
Ada kelebihan, tentu saja ada kekurangan, berikut kekurangannya:
1) Material seng bikin sekitar rumah panas,
2) Suaranya berisik ketika kehujanan,
3) Perawatan cukup mahal,
4) Harus diganti jika ada kebocoran,
5) Struktur kaku dan agak sulit dibentuk.
Demikianlah ulasan artikel ini, semoga bermanfaat.
Disadur dari rumah123.com