Hipotek atau KPR-nya Amerika Serikat (AS) sudah mendekati angka 6% pada minggu ini. Angka tersebut adalah yang paling tinggi sejak 2008 silam. Dengan ini makin jelas dugaan investor bahwa kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve (The Fed) bakal terus berlanjut.
Freddie Mac menilai, minggu ini tingkat hipotek suku bunga tetap 30 tahun rata-rata naik menjadi 5,55%, yang mana pada minggu sebelumnya hanya 5,13%.
Hal ini jauh lebih tinggi ketimbang periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar 2,88%. Mengutip CNN, Senin (12/9/2022), suku bunga hipotek di awal tahun adalah sebesar 3,22%.
Levelnya naik drastis selama semester pertama tahun ini, tercatat pada pertengahan Juni menyentuh angka 5,88%. Sejak saat itulah, kecemasan tentang ekonomi dan misi Federal Reserve untuk melawan inflasi justru membuat mereka menjadi lebih tidak stabil.
“Suku bunga hipotek naik lagi karena pasar terus mengelola prospek kebijakan moneter yang lebih agresif untuk memerangi inflasi yang meningkat,” ungkap, kepala ekonom Freddie Mac Sam Khater.
kekhawatiran resesi masih terus berlanjut hingga di bulan Juli dan awal Agustus. Sementara Jerome Powell, Ketua The Fed pada pertemuan tahunan bank sentral di Jackson Hole pada Agustus kemarin memfokuskan kembali perhatian investor pada perjuangan The Fed memerangi inflasi dan mendorong suku bunga lebih tinggi.
Di sisi lain, analis data ekonomi Realtor.com Hannah Jones memperkirakan bakal terjadi penurunan inflasi di AS.
“Ini bisa menjadi tanda awal penurunan inflasi, yang akan mendahului kenaikan suku bunga yang melambat,” ucap Hannah.
The Fed memang tidak menetapkan suku bunga yang dibayarkan peminjam pada hipotek secara langsung, tetapi kebijakannya mempengaruhi mereka. Suku bunga hipotek cenderung mengikuti obligasi Treasury AS 10-tahun.
Investor sering menjual obligasi pemerintah ketika melihat atau mengantisipasi kenaikan suku bunga, hal ini membuat suku bunga hipotek yang lebih tinggi
Disadur dari detik.com
