Dalam era perkembangan digital ini, pemerintah pun tak mau kalah. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) akan membuat digital contact centre. Hal tersebut disampaikan oleh Raja Juli Antoni selaku Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN dalam acara Workshop Design Thinking Pengelolaan Pengaduan Kementerian ATR/BPN, Selasa (19/07/2022).
“Komitmennya bahwa kita ingin meningkatkan layanan kepada masyarakat,” kata blio, mengutip laman resmi Kementerian ATR/BPN, Kamis (21/7/2022).
Ide ini muncul karena pihaknya dituntut untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dan dalam era digital ini masyarakat menginginkan pelayanan yang lebih cepat, efektif, dan efisien.
Digitalisasi ini memiliki banyak manfaat, tak hanya sekedar meningkatkan layanan kepada masyarakat tetapi juga dapat mengantisipasi terjadinya pungutan liar alias pungli.
“Dengan digitalisasi tentunya dapat memutus rangkaian di mana perlambatan terjadi, face to face meeting yang memungkinkan terjadi pungli itu tidak terjadi,” imbuhnya.
Raja juga menginginkan agar Kementerian ATR/BPN tidak menjadi institusi yang defensif dan bisa lebih terbuka terhadap masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar dapat menciptakan citra positif Kementerian ATR/BPN di mata masyarakat, serta tidak menjadi insititusi yang anti kritik dan anti evaluasi.
Sementara itu Yulia Jaya Nirmawati selaku Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian ATR/BPN menyampaikan, saat ini pihaknya sudah memiliki wadah pengaduan, di antaranya SP4N LAPOR!, surat@atrbpn.go.id, dan bit.ly/HotlinePelayananPertanahan.
Selain itu ada pula loket penerimaan surat, dan ruang pengaduan masyarakat yang bisa didatangi langsung di kantor Kementerian ATR/BPN maupun Kantor Wilayah BPN Provinsi dan Kantor Pertanahan masing-masing wilayah.
“Masyarakat sudah bisa mengakses pengaduan melalui beberapa platform tersebut. Pengaduan merupakan bagian dari terbentuknya citra baik kementerian, untuk itu kita ingin memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam memberikan informasi yang dibutuhkan,” terang Yulia.
Disadur dari kompas.com
