Hingga bulan Juni kemarin atau paruh pertama tahun 2022 ini, tercatat Medan sebagai wilayah dengan tingkat kenaikan harga rumah seken atau bekas tertinggi di Indonesia. Merujuk Flash Report Rumah123.com, Sabtu (22/7/2022), harga rumah bekas di Medan mengalami pertumbuhan sebesar 11,2 persen.
Dengan begitu Medan tercatat sebagai kota dengan kenaikan harga tercepat secara tahunan ketimbang wilayah-wilayah lain di Indonesia.
Medan memang tertinggi secara tahunan, tetapi jika komparasi tren harga rumah bekas yang dilihat secara bulanan, maka Surakarta atau Solo lah yang menempati peringkat pertama secara nasional dengan kenaikan sebesar 2,1 persen.
Tak hanya itu, tren positif juga tampak pada area Jabodetabek dengan Jakarta sebesar 0,1 persen, Tangerang sebesar 0,5 persen, Depok sebesar 1,3 persen, Bogor sebesar 1,7 persen dan Bekasi sebesar 1,0 persen.
Sedangkan untuk pertumbuhan harga rumah di kota-kota besar lain secara month-on-month, antara lain Surabaya 0,2 persen, Semarang 0,4 persen, Bandung 0,8 persen,.
Sedangkan harga rumah bekas di Indonesia secara keseluruhan mengalami pertumbuhan tipis sebesar 0,6 persen ketimbang bulan sebelumnya. Dari sisi suplai pun juga terjadi pertumbuhan sebesar 2,4 persen secara bulan ke bulan.
Kemudian, tampak juga lonjakan yang cukup signifikan hingga sebesar 22,3 persen jika tren suplai rumah tahunan dilihat dalam perbandingan tahun.
Wasudewan selaku CEO 99 Group Indonesia menyampaikan, pertumbuhan suplai hunian terus melambung tinggi untuk berbagai tipe properti, tak terkecuali rumah bekas.
“Bersamaan dengan pulihnya permintaan pasar properti di Tanah Air, tentunya kita perlu juga menjaga suplai bisa tumbuh di angka yang sama, supaya kebutuhan konsumen dapat terpenuhi,” ujarnya.
Meski begitu, di saat kota-kota lain mengalami kenaikan, Yogyakarta justru mengalami penurunan harga rumah sebesar 1,3 persen. Denpasar dan Makassar pun juga mengalami hal yang serupa, yakni dengan penurunan harga masing-masing sebesar 5,1 persen dan 1,8 persen.
Disadur dari kompas.com