Terpantau pada semester pertama tahun 2022 ini harga rumah seken alias bekas mengalami kenaikan. Menurut Flash Report Rumah123.com, Surakarta atau Solo menempati peringkat 1 secara nasional dengan pertumbuhan 2,1 persen secara bulanan. Sedangkan secara tahunan posisi 1 ditempati oleh Medan dengan kenaikan sebesar 11,2 persen.
Hal yang sama juga terjadi di area Jabodetabek dengan Jakarta sebesar 0,1 persen, Tangerang 0,5 persen, Depok 1,3 persen, Bogor 1,7 persen dan Bekasi 1,0 persen.
Pertanyaannya, dengan harga yang naik terus, kenapa kok rumah seken masih dicari para pembeli?
Bambang Ekajaya selaku Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) menyampaikan, ada tiga hal yang bikin rumah seken masih diminati pembeli. Meliputi unit yang sudah siap dihuni, kepemilikan yang sudah pasti lantaran sertifikat ready hingga lingkungan sekitar rumah yang sudah terbentuk.
“Rumah seken punya beberapa kelebihan, seperti unit ready dan siap dihuni, kepemilikan yang sudah pasti karena sertifikat ready, dan biasa di lingkungan yang sudah jadi,” ujar Bambang, Selasa (26/7/2022).
Namun, masih ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh calon pembeli sebelum memutuskan untuk membeli rumah seken, Bambang menyebutkan.
Pertama, sertifikat memang sudah ready tetapi Kamu sebagai calon pembeli harus memastikan keberadaan sertifikat rumah, misalnya sudah di tangan penjual atau ternyata masih di pegang oleh bank.
“Harus dipastikan dengan bank tidak ada tunggakan atau juga dipastikan bisa di-hand over. Atau dilunasi dulu baru buka KPR baru,” imbuh Bambang.
Kedua, Kamu harus paham tipe fondasi dari struktur rumah seken yang akan Kamu beli dan mengaitkannya dengan rencana renovasi.
“Bahkan kalau ada, minta gambar kerja struktur rumah. Kita sudah tahu kekuatan bangunan dan apa yang harus diperkuat kalau ada rencana perubahan,” Bambang menambahkan.
Ketiga, Kamu harus mencari tahu kondisi lingkungan rumah hingga terkait reputasi penjual.
Disadur dari kompas.com