Dengan adanya perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pengamat properti meramalkan akan memberikan dampak positif pada wilayah Samarinda.
Bisnis properti di wilayah Samarinda diprediksi bakal semakin menjanjikan yang didorong momentum pembangunan infrastruktur di IKN.
Panangian Simanungkalit selaku Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) menyampaikan, kebutuhan properti di wilayah yang tak jauh dari IKN seperti Samarinda dan Balikpapan akan terus meningkat.
“Properti di wilayah yang sudah mapan infrastrukturnya seperti Samarinda akan lebih menarik minat investor dan pekerja yang punya kepentingan di IKN. Membangun sebuah kota baru butuh waktu panjang, sehingga orang akan lebih memilih tinggal di kota yang sudah jadi,” ungkap Panangian dalam keterangannya, Selasa (13/9/2022).
Selain itu, lanjut Panangian, investor asing yang mulai bergerak masuk ke IKN juga akan turut memajukan potensi ekonomi yang menjanjikan di kawasan sekitarnya. Karena itulah, proyek pengembangan di Samarinda akan menjadi langkah yang tepat bagi developer.
Pembangunan IKN juga digadang-gadang dapat meningkatkan angka populasi dan beberapa kepentingan lain yang mengikuti, tak terkecuali kawasan hunian yang memiliki tingkat kenyamanan berkualitas tinggi.
“Pembangunan IKN akan menjadi booster untuk kawasan properti yang sudah dikembangkan di Samarinda dan Balikpapan. Kota-kota ini saya rasa akan jauh lebih maju dibandingkan IKN itu sendiri,” ujarnya.
Menurut Panangian, Samarinda dan Balikpapan menjadi magnet bagi perusahaan properti dengan beragam produknya lantaran sejak awal sudah memiliki infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi yang baik.
Kalimantan Timur memiliki basis ekonomi sebagai daerah pertambangan seperti batubara, minyak dan gas bumi serta perkebunan, sehingga menjadi pasar penting bagi perusahaan properti nasional.
“Samarinda itu seperti Singapura yang merupakan kota jasa di mana banyak perantau yang tinggal di sana. Justru nanti Samarinda bisa lebih hebat daripada IKN,” katanya.
Disadur dari bisnis.com
